Kamera dan Laptop Dicuri saat Liputan di DPR, Pewarta Foto MI Lapor Polisi

Selasa, 14 Juli 2020 | 22:07 WIB
Kamera dan Laptop Dicuri saat Liputan di DPR, Pewarta Foto MI Lapor Polisi
Tangkap layar pelaku pencurian laptop dan laptop pewarta foto terekam kamera CCTV di DPR. (istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pewarta foto Media Indonesia (MI) M Irfan resmi melaporkan kasus pencurian kamera, lensa, dan laptop ke Polda Metro Jaya. Peristiwa pencurian alat kerja tersebut terjadi di ruang media center Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (13/7) kemarin.

Laporan polisi yang dilayangkan Irfan telah teregistrasi dengan nomor LP/4.088/VII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ Tanggal 14 Juli 2020. Pewarta foto MI senior itu melaporkan kasus tersebut berkaitan dengan tindak pidana pencurian yang termaktub dalam Pasal 362 Kitab Undang-undang Hukum Pidana atau KUHP.

Irfan mengatakan perlengkapan kerja dalam tas yang digondol oleh pencuri tersebut sejatinya merupakan barang inventaris milik kantornya. Adapun, rinciannya yakni laptop Lenovo Thinkpad, kamera Nikon D600, dua lensa Nikon masing-masing jenis AF Zoom Lens 80-200 mm dan AF-S DX Zoom Lens 17-55 mm F2 8D.

"(Kerugian) paling tidak itu kalau baru sekitar Rp 50 sampai 60 juta," kata Irfan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (14/7/2020).

Baca Juga: Ada Maling di DPR, Kamera dan Laptop Pewarta Foto Dicuri saat Salat Magrib

Irfan menceritakan bahwa peristiwa pencurian itu terjadi tatkala dirinya hendak pulang usai meliput acara rapat kerja serta diskusi di Gedung DPR RI. Ketika itu, Irfan meninggalkan tasnya yang berisi perlengkapan kerja di ruang media center DPR RI untuk bergegas melaksanakan ibadah salat Magrib.

"Selesai tugas kerja saya merapihkan alat-alat, setelah itu pengen pulang tapi keburu azan. Saya taruh di ruang kerja dan saya langsung ke musala," tutur Irfan.

Irfan lantas mengungkapkan bahwa ketika itu dirinya hanya melihat dua orang yang berada di dalam ruang media center DPR RI. Namun keduanya merupakan rekan sesama pewarta foto yang dikenalnya.

Menurut Irfan, saat dirinya hendak melaksanakan ibadah salat Magrib tiba-tiba salah satu temannya meminta dirinya untuk memindahkan tasnya. Sebab, temannya itu melihat gerak-gerik seseorang yang mencurigakan yang diduga sebagai pelaku pencuri.

"Belum sempet salat saya buru-buru lari dan tas sudah enggak ada," ungkap Irfan.

Baca Juga: Potret Kuburan Ini Tak Jadi Merinding Tapi Mengundang Maling, Ini Sebabnya

Kemudian, Irfan pun melaporkan kejadian tersebut ke pihak keamanan di gedung DPR RI. Pihak keamanan lantas segera mengecek kamera pengintai alias CCTV yang berada di sekitar lokasi kejadian.

"Dilihat CCTV itu kita urut dan disitu ketahuan. Cuma di CCTV itu gambarnya nggak maksimal, ada yang ngambil gambar dari samping dan ada yang buram," ujar Irfan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI