Leher Terikat, Mayat Pria Mengambang di Sungai Biang, Bertato 'Doa Ibu'

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Selasa, 14 Juli 2020 | 18:20 WIB
Leher Terikat, Mayat Pria Mengambang di Sungai Biang, Bertato 'Doa Ibu'
Ilustrasi mayat. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Warga Desa Singa, Tiga Panah, Karo Sumatera Utara (Sumut) digegerkan dengan ditemukannya sesosok mayat pria di aliran Sungai Gerguh Lau Biang.

Pria tersebut diduga korban pembunuhan. Sebab, saat ditemukan kondisi lehernya terikat dan kakinya dirantai.

Jasad korban pertama kali ditemukan warga yang sedang memancing ikan, Senin (13/7/2020), setelahnya dilaporkan ke perangkat Desa Singa dan diteruskan ke polisi.

Setibanya di TKP, personel Polsek Tiga Panah menemukan mayat pria itu mengambang tepat di bawah jembatan.

Baca Juga: Mayat Pria Ditemukan Dalam Got di Kantor Pos Sukaraja, Ini Identitasnya

Namun sulit untuk mengevakuasinya karena medan yang terjal dan curam.

Mayat korban akhirnya dievakuasi dengan bantuan personel Opsnal Polres Tanah Karo dan masyarakat sekitar.

"Setelah mayat berhasil dievakuasi, selanjutnya dibawa ke RSUD Kabanjahe untuk dilakukan pemeriksaan mayat," papar Kapolsek Tiga Panah AKP Ramli Simanjorang dilansir dari Batamnews—jaringan Suara.com—Selasa (14/7/2020).

Tidak ditemukan dokumen identitas ditemukan pada mayat pria itu. Ramli mengatakan, ciri-cirinya berperawakan gemuk dengan tinggi sekitar 170 cm.

"Terdapat tato pada lengan kiri dengan tulisan 'Sepanjang masa' dan pada dada kiri dengan tulisan 'Doa Ibu'," jelas Ramli.

Baca Juga: Naya Rivera Kirim Foto Sebelum Tenggelam

Berdasarkan hasil pemeriksaan tim medis dari RSUD Kabanjahe, ditemukan tanda lebam dan kaku pada mayat.

Kedua kaki terikat dengan rantai besi tergembok. Lehernya terikat kuat tali rapia. Di badannya ditemukan kain sarung.

Karena korban diduga merupakan korban pembunuhan, mayatnya harus diautopsi.

"Kita masih meminta keterangan dari saksi-saksi. Besok rencananya kita bawa mayat ke Medan untuk diautopsi. Perkembangan selanjutnya akan kita kabarkan," tutup Ramli.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI