Menurut Rocky, tidak ada urgensi yang jelas dengan dipindahkannya program Lumbung Pangan Nasional kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Ia merasa kalaupun diprediksi akan terjadi krisis pangan, Indonesia tetap akan kekurangan sama seperti negara-negara lainnya.
Lebih masuk akal, bagi Rocky, jika program tersebut tetap berada di bawah Kementerian Pertanian tapi strateginya disusun oleh Kementerian Pertahanan.
"Kalau mau konsisten mustinya ada Peraturan Presiden atau Perpres baru bahwa Kementerian Pertanian oleh Presiden diubah menjadi sekedar Dirjen di bawah Kementerian Pertahanan. Itu baru masuk akal," ucap Rocky.
Baca Juga: Ini Alasan Jokowi Tunjuk Prabowo Jadi Leading Sector Lumbung Pangan
Video penjelasan Rocky Gerung selengkapnya dapat disaksikan di sini.
Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) membeberkan alasan menunjuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebagai leading sektor program Lumbung Pangan Nasional. Jokowi menyebut penunjukan Prabowo menyusul peringatan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) yang menyebut akan ada krisis pangan dunia.
Jokowi menuturkan pemerintah Indonesia harus melakukan antisipasi cepat dengan membuat cadangan pangan strategis, yang dipimpin Kementerian Pertahanan.
"Sudah saya sampaikan bahwa food estate itu berangkat dari peringatan FAO bahwa akan ada krisis pangan dunia. Sehingga perlu kita antisipasi cepat dengan membuat cadangan pangan strategis," ujar Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (13/7/2020).
Kepala Negara menegaskan, Kementerian Pertahanan bukan hanya mengurusi alutsista, namun juga mengurusi persoalan ketahanan bidang pangan.
Baca Juga: Refly Harun: Masuk Akal, Prabowo Bisa Jadi Menteri Ketahanan Pangan
"Ini sudah disampaikan Menhan dengan hitung-hitungan cost berapa, anggaran berapa, dalam membangun food estate yang ada di Kapuas dan Pulang Pisau," ucap dia.