Prediksi Puncak Corona Sering Meleset, Natalius Pigai Ragukan Jokowi

Selasa, 14 Juli 2020 | 13:19 WIB
Prediksi Puncak Corona Sering Meleset, Natalius Pigai Ragukan Jokowi
Mantan Komnas HAM Natalius Pigai. (Suara.com/Umay Saleh)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Eks Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai meragukan reputasi dan kredibilitas Presiden Joko Widodo yang memprediksi bahwa puncak pandemi corona akan terjadi pada bulan Agustus mendatang.

Natalius meragukan kemampuan Jokowi lantaran prediksi puncak pandemi corona di Indonesia yang pernah disampaikan presiden telah meleset beberapa kali.

"April, Jokowi prediksi bulan Mei tapi gagal & prediksi lagi Juni, lagi-lagi prediksi Agustus-September," tulis Natalius melalui Twitter-nya yang dikutip Suara.com, Selasa (14/7/2020).

Natalius mengakui bahwa Presiden Jokowi memiliki prestasi dalam berpolitik. Kendati demikian, pria kelahiran Paniani Papua 44 tahun lalu itu tetap meragukan reputasi sang presiden. Oleh karena itu, Natalius meragukan prediksi puncak pandemi corona yang disebut Jokowi akan terjadi pada bulan Agustus-September mendatang.

Baca Juga: DPR Minta Jokowi Jelaskan Lembaga Mana Saja yang Mau Dibubarkan

"Jokowi benar punya prestasi politik sebagai presiden, tapi saya masih meragukan Jokowi memiliki reputasi sebagai the real presiden. Prediksi saja sudah tidak kredibel?" sambung Natalius.

Cuitan Natalius Pigai mendapati pernyatan Jokowi soal prediksi puncak corona di bulan Agustus. (Twitter/@NataliusPigai2)
Cuitan Natalius Pigai mendapati pernyatan Jokowi soal prediksi puncak corona di bulan Agustus. (Twitter/@NataliusPigai2)

Presiden Jokowi  mengatakan berdasarkan perkiraan, puncak pandemi corona di Indonesia terjadi sekitar bulan Agustus atau September 2020.

"Kalau melihat angka-angka memang nanti perkiraan puncaknya ada di Agustus atau September, perkiraan terakhir," ujar Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (13/7/2020).

Namun, Jokowi juga mengatakan bahwa perkiraan tersebut bisa berubah jika ada langkah-langkah yang cepat dalam menangani Covid-19. Karena itu ia meminta jajarannya bergerak cepat untuk mengatasi krisis akibat Covid-19.

"Tapi kalau kita tidak melakukan sesuatu, ya bisa angkanya berbeda. Oleh sebab itu saya minya pada para menteri untuk bekerja keras," ucap dia.

Baca Juga: Waspada! Puncak Covid-19 di Indonesia Bakal Terjadi Agustus atau September

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI