Korban Banjir China Terus Bertambah, 141 Orang Hilang, 28 Ribu Rumah Hancur

Selasa, 14 Juli 2020 | 11:32 WIB
Korban Banjir China Terus Bertambah, 141 Orang Hilang, 28 Ribu Rumah Hancur
Ilustrasi Banjir. (Pixabay.com/Hermann)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Korban banjir China terus meningkat, menurut informasi yang dirangkum dari Anadolu Agency pada Selasa (14/07/2020) setidaknya ada 141 orang hilang dan 28 ribu rumah hancur diterjang banjir.

Laporan Global Times menyebutkan 433 sungai di China meluap dan 33 diantaranya tercatat memecahkan rekor banjir tertinggi sepanjang sejarah.

Hujan deras melumpuhkan beberapa daerah seperti Guangzi Zhuang, Hunan, hingga Guizhou. Akibatnya, sebanyak 1,76 juta jiwa terdampak banjir dan 120 ribu orang dilaporkan mengungsi.

Menurut data Kementerian Manajemen Darurat, banjir China yang terjadi awal bulan lalu adalah bencana alam terbesar dalam paruh pertama tahun 2020. Total, 271 nyawa melayang akibat bencana alam sejak awal tahun 2020.

Baca Juga: Indonesia Utang Rp 3,9 Triliun ke Jepang untuk Biaya Bencana Alam

Banjir melumpuhkan kawasan destinasi wisata di Yangsuo. (AFP)
Banjir melumpuhkan kawasan destinasi wisata di Yangsuo. (AFP)

Data yang sama juga mengungkap kerugian lain akibat bencana alam di China, diantaranya 19 ribu rumah hancur dan 785 bangunan lainnya rusak.

Total kerugian yang dirangkum oleh kementerian selama enam bulan terakhir mencapai USD 11,5 miliar atau setara Rp 167 triliun.

Banjir tak hanya terjadi di China, negara tetangganya, Nepal juga kelimpungan karena bencana yang sama. Hujan deras dalam beberapa pekan terakhir membuat negara ini diterjang banjir dan tanah longsor.

Banjir melanda sejumlah wilayah di Nepal akibat hujan deras yang terjadi sejak Jumat (10/7/2020). [AFP]
Banjir melanda sejumlah wilayah di Nepal akibat hujan deras yang terjadi sejak Jumat (10/7/2020). [AFP]

Media lokal Kathmandu Post menulis 2 orang tewas dan 10 lainnya hilang di beberapa tanah longsor di pusat distrik Tanahun setelah hujan lebat pada Minggu malam.

Ratusan orang mengungsi karena permukaan air sungai yang terus meninggi termasuk di Saptakoshi, sungai terbesar di negara itu.

Baca Juga: Urus Sertifikat, Korban Bencana Alam di Lebak Bakal Dipungut Rp 50 Ribu

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI