Suara.com - Koalisi Rakyat Untuk Keadilan Perikanan (KIARA) mengkritisi pernyataan Gubernur Anies Baswedan yang membela proyek reklamasi kawasan Taman Impian Jaya Ancol. Narasi yang diungkap Anies disebut menyesatkan masyarakat.
Sekjen KIARA Susan Herawati mengatakan, narasi sesat Anies yang pertama adalah mengenai rencana pembuatan pantai publik. Proyek ini rencananya membuat pantai gratis bagi masyarakat dan bebas dimasuki siapa saja.
Susan menyesali Anies yang justru baru berencana membuat pantai publik setelah reklamasi Ancol ramai. Menurutnya proyek ini seharusnya bisa dilakukan sejak lama ketika ia meresmikan empat pulau hasil reklamasi yang izinnya tak dicabut.
"Bukannya sekarang baru sesumbar mau akan bangun pantai publik. Narasi yang dikeluarkan oleh Anies sangat menyesatkan," ujar Susan dalam keterangan tertulis yang dikutip Suara.com, Selasa (14/7/2020).
Baca Juga: Anies Sebut Reklamasi Ancol Kurangi Banjir, Ferdinand Demokrat: Munafik
Susan juga menilai rencana Anies membangun daratan seluas total 155 hektare dengan hanya mengandalkan tanah dan lumpur hasil program pengerukan sungai dan waduk bernama Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI). Bahan yang bisa didapatkan dari JEDI disebutnya tidak akan cukup untuk membuat daratan.
Misalnya, kata Susan, pembentukan daratan perlu material padat lain, contohnya seperti pasir.
"Penjelasan Anies mengenai reklamasi dengan lumpur tidak make sense dan cenderung menyesatkan masyarakat," katanya.
Selain itu, kata Susan, tidak ada reklamasi yang bertujuan untuk menghentikan banjir. Proyek ini tidak memiliki hubungan dan terus menerus diulang agar bisa diterima masyarakat.
"Jakarta bisa bebas banjir bukan dengan proyek reklamasi, tetapi dengan menyetop pembangunan gedung-gedung tinggi yang mengekstraksi air tanah," ujarnya menambahkan.
Baca Juga: Reklamasi Ancol, Guntur Romli: Anies Lagi Jilat Ludahnya Sendiri