Suara.com - Sebuah bom mobil meledak di kantor intelijen Afghanistan. Serangan yang dilancarkan oleh pasukan Taliban ini menewaskan 11 orang.
Menyadur Al Jazeera, insiden yang terjadi pada Senin (13/7) di dekat kantor Direktorat Keamanan Nasional (NDS) di kota Aybak, Samangan ini juga melukai warga sipil, diantaranya anak-anak.
"Ini serangan kompleks yang dimulai dengan bom mobil," ujar juru bicara pemerintah Samangan, Mohammad Sediq Azizi.
Sediq menambahkan, serangan berakhir setelah bentrok antara Taliban dan pasukan keamanan menewaskan empat orang pria bersenjata.
Baca Juga: PBB Kutuk Serangan Fasilitas Kesehatan Afghanistan saat Pandemi
Direktur Kesehatan Samangan, Khalil Musadeq menyebut 34 warga sipil, termasuk anak-anak, dan anggota pasukan keamanan terluka akibat serangan ini. Adapun jumlah korban luka diperkirakan akan meningkat.
Seorang saksi mata yang merupakan pegawai pemerintah, Haseeb, mengatakan ledakan begitu besar, menghancurkan jendela gedung-gedung.
"Banyak orang terluka akibat terkena pecahan kaca," kata Haseeb.
Presiden Afghanistan Ashraf Ghanu mengutuk serangan bom mobil ini. Ia mendesak Taliban untuk menghentikan kekerasan ketika para pemberontak dan pemerintah bersiap untuk terlibat dalam pembicaraan damai.
Taliban dituding sebagai dalang dibalik penyerangan di sejumlah pos pemeriksaan pasukan keamanan, menewaskan tujuh personil di Badakhsan, empat di provinsi Parwan, dan 14 orang di Kunduz utara.
Baca Juga: Bencana Mengintai, Asia Selatan Kewalahan Hadapi Lonjakan Kasus COVID-19
Telah terjadi sejumlah serangan di seluruh negeri dalam beberapa pekan terakhir, menyusul ketidaksepakatan antara pemerintah dan kelompok Taliban tetan pembebasan tanah.