Cerita Sandiaga Uno Hampir Cerai, Terkena PHK, dan Kehilangan Rumah

Senin, 13 Juli 2020 | 20:15 WIB
Cerita Sandiaga Uno Hampir Cerai, Terkena PHK, dan Kehilangan Rumah
Sandiaga S. Uno dan Nur Asia dalam tayangan YouTube Daniel Mananta. (YouTube/Daniel Mananta Network)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta sekaligus pengusaha Sandiaga Uno membeberkan kisah masa lalunya yang pernah di-PHK hingga memohon agar tidak diceraiakan istrinya, Nur Asia Uno.

Kisah ini diceritakan Sandi dan istrinya kala disambangi oleh Daniel Mananta di kediamannya. 

Sandi menceritakan bahwa ketika krisis 1997 melanda Asia, dirinya sempat mengalami titik terendah dalam hidupnya. Ia mendapat pemutusan hubungan kerja dari kantornya yang berada di luar negeri saat itu.

"Kami harus merasakan di-PHK tahun '97," kata Sandi yang dilansir dari tayangan di kanal Youtube Daniel Mananta, Senin (13/7/2020).

Baca Juga: Lawan Label ProAktif, Syakir Daulay Juga Gugat YouTube

"Sebetulnya ini rumahnya Nur, saya numpang aja di sini," lanjut Sandi kala diingatkan istrinya bahwa mereka sempat kehilangan rumah akibat krisis moneter itu.

Ketika kembali ke Jakarta, pria bernama lengkap Sandiaga Salahuddin Uno ini mengaku menumpang di rumah orang tuanya. Lalu Nur Asia memutuskan untuk menjual cincin pemberian orang tuanya demi menyewa rumah untuk mereka berdua.

"Dia yang mengambil inisiatif jual cincin dari orang tuanya untuk membiayai kita supaya bisa nyewa rumah, dan waktu itu kita akhirnya bisa renovasi rumah sekaligus sisanya buat usaha, karena setelah di-PHK, kita banting setir sebagai konsultan keuangan. dan dari situlah awal karir," Sandi menceritakan.

Saat mengalami masa terpuruk itu, mantan calon wakil presiden ini mengaku sempat kehilangan rasa percaya diri. Ia tak nyenyak tidur hingga takut menerima telepon.

"Sempat juga dengerin telpon itu takut karena tagihan credit card, sempat berhutang sama bank," Sandi menuturkan.

Baca Juga: Blak-blakan Neno Warisman: Kenapa Sih Aku Dibilang Radikal?

Kendati demikian, Sandi dan istrinya bisa melewati masa-masa terpuruk itu. Sandi mengaku dukungan dari istrinya yang telah dinikahi selama hampir 24 tahun tersebut membuatnya bangkit kejatuhan.

"Ini adalah investor pertama saya, dan setiap tahun nagih dividen," kata Sandi yang kemudian disambut tawa Nur Asia.

Di sisi lain, Nur Asia mengaku bahwa kala suaminya mengalami PHK, dirinya tak diberi tahu.

"Waktu itu Bang Sandi tidak mau istri mengetahui urusan kantor," kata perempuan yang sering dipanggil Mpok Nur itu kala mengenang masa saat pasangan itu tinggal di Singapura.

Namun akhirnya perempuan berusia 49 tahun itu mengetahuinya saat menanyakan perihal sertifikat tanah milik orang tuanya yang dijaminkan Sandi kepada Bank.

"Jadi Bang Sandi waktu itu terus terang, "please jangan ceraiin saya "kata Bang sandi, jadi saya pikir ada apa gitu kan," kisah Mpok Nur.

Akhirnya Sandi menceritakan pada istrinya bahwa ia telah di-PHK oleh kantor tempatnya bekerja. Selain kepada istrinya, Sandi juga merasa bersalah kepada mertuanya karena telah menggunakan sertifikat rumah mereka dalam bisnis investasi saham.

"Boleh minjem tapi jangan minjem dari mertua, that's a bad decision," ungkap Sandi yang disambut tawa Daniel dan istrinya.

Saat itu Sandi benar-benar merasa shock dan tidak menyangka akan dipecat oleh perusahaan, padahal ia telah bekerja dengan maksimal. 

"Kita juga waktu masih berkarir kerjaannya banting tulang banget, pulang jam 1-2 pagi, jam 8 sudah di kantor lagi. Jadi begitu di-PHK kaget juga gitu. Seseorang yang merasa berprestasi terus harus ngalamin kehilangan pekerjaan dan enggak pernah punya bayangan," ungkap Sandi.

Dari situlah Sandi kemudian menyadari bahwa kegagalan dalam berkarir bisa sangat berpengaruh terhadap keadaan seseorang. Ia kemudian merefleksikan pengalamannya saat krisis tahun 1998 itu dengan kondisi krisis pandemi virus corona saat ini.

"Makanya kita lihat di pandemi 2020 ini, salah satu pesan yang saya sampaikan kepada manajemen profesional yang sekarang mengelola investasi dan grup bisnis kami adalah bahwa PHK itu adalah your last, last, absolute last action karena kekayaan kita aset kita itu the people," ujar Sandi memberi saran.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI