Rusia Rampungkan Uji Klinis Vaksin Covid-19 Pada Manusia

Senin, 13 Juli 2020 | 19:28 WIB
Rusia Rampungkan Uji Klinis Vaksin Covid-19 Pada Manusia
Peneliti berupaya menciptakan vaksin virus corona. (ANTARA/Shutterstock/am.)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rusia menjadi negara pertama yang berhasil menyelesaikan uji klinis vaksin Covid-19 pada manusia sebagaimana dilaporkan India Times, Senin (13/7/2020).

Uji coba yang dipimpin Elena Smolyarchuk, pemimpin Pusat Penelitian Klinis Obat di Sechenov University, membuktikan vaksin itu efektif untuk pengobatan Covid-19.

"Penelitian telah selesai dan itu membuktikan bahwa vaksin itu aman. Para relawan akan diberhentikan pada 15 Juli dan 20 Juli," kata Smolyarchuk kepada kantor berita Rusia TASS pada Minggu (12/7/2020).

Namun belum ada informasi lebih lanjut terkait kapan vaksin itu bisa memasuki tahap produksi komersial.

Baca Juga: Kasus Positif Corona di Solo Naik, Pemkot Tutup Pasar dan Alun-alun Kidul

Sebelumnya, Rusia mengizinkan dua uji klinis vaksin virus Corona yang potensial. Uji coba itu dilakukan Pusat Penelitian Nasional Epidemiologi dan Mikrobiologi Gamaleya pada 18 Juni.

Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Shvet)
Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Shvet)

Vaksin pertama dalam bentuk solusi untuk administrasi intramuskuler, dikembangkan di Rumah Sakit Militer Burdenko.

Sementara uji coba satu vaksin lainnya berlangsung di Sechenov First Moscow State Medical University.

Tahap pertama penelitian tentang vaksin di Sechenov University melibatkan sekelompok 18 sukarelawan dan kelompok kedua melibatkan 20 sukarelawan.

Setelah vaksinasi, semua sukarelawan diharapkan untuk tetap terisolasi di rumah sakit selama 28 hari.

Baca Juga: Cu-Cov19, Calon Vaksin Covid-19 dari Thailand Siap Diproduksi Massal

"Data yang diperoleh Pusat Penelitian Nasional Epidemiologi dan Mikrobiologi Gamalei, membuktikan bahwa sukarelawan dari kelompok pertama dan kedua membentuk respons kekebalan setelah suntikan vaksin terhadap coronavirus," tulis pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI