Editor Metro TV Tewas, Tenggorokan Putus, Paru-paru Tembus Tertikam Pisau

Senin, 13 Juli 2020 | 17:42 WIB
Editor Metro TV Tewas, Tenggorokan Putus, Paru-paru Tembus Tertikam Pisau
Sesosok mayat pria ditemukan di pinggir Tol JORR Pesanggarahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/7/2020). Pria tersebut diduga merupakan karyawan Metro TV. (Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengungkap hasil autopsi jenazah editor Metro TV Yodi Prabowo (25) yang ditemukan tewas di pinggir Tol JORR Pesanggarahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/7).

Dari hasil autopsi diketahui bahwa terdapat dua luka tusuk, yakni di bagian leher dan dada.

"Ada tusukan benda tajam terhadap tubuh korban sebanyak dua tempat. Pertama di leher dan kedua di dada," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (13/7/2020).

Yusri lantas menyebutkan bahwa luka tusuk yang berakibat fatal hingga menewaskan Yodi, yakni ada pada bagian leher. Di mana luka tusuk pada bagian leher itu hingga memutuskan tenggorokan korban.

Baca Juga: Editor Metro TV Tewas, Cerita Tepi Tol JORR Pesanggarahan saat Malam Hari

"Leher itu mengakibatkan putus di tenggorokan, dan di dada mengenai di iga dan menembus paru-paru," ungkap Yusri.

Dalam kasus ini, Yodi diduga kuat menjadi korban pembunuhan. Sebab ditemukan sebilah pisau dan beberapa luka pada bagian tubuh Yodi.

Kekinian, polisi telah memeriksa 23 saksi guna mengungkap misteri pelaku di balik dugaan kasus pembunuhan tersebut. Selain itu, polisi juga turut memeriksa rekmanan CCTV yang berada di sekitar lokasi.

Di sisi lain, saat melakukan olah tempat kejadian perkara atau olah TKP polisi juga mengerahkan seekor anjing pelacak atau K-9.

Anjing tersebut dikerahkan untuk menelusuri asal muasal pisau yang diduga digunakan pelaku untuk membunuh Yodi.

Baca Juga: Telusuri Pisau Dekat Jenazah Editor MetroTV, Anjing Pelacak ke Arah Warung

"Indikasi sementara pisau dapur digunakan untuk menusuk korban. Ini dugaan sementara. Makanya kami gunakan anjing yang ada untuk mengendus asal pisau," ujar Yusri.

REKOMENDASI

TERKINI