Hari ini, sebanyak 400 ribu lebih siswa jenjang SMA/SMK negeri dan swasta di Jatim secara serentak mengikuti MPLS secara daring.
Rinciannya, MPLS dilaksanakan di 423 SMA negeri, 1.119 SMA swasta serta 297 SMK negeri dan 1.821 SMK swasta.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wahid Wahyudi menjelaskan bahwa berdasarkan Surat Keputusan Bersama Empat Menteri, yakni Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri, kegiatan pembelajaran wajib dilaksanakan dengan metode jarak jauh, baik daring maupun luring.
Menurut dia, memang diperlukan penyesuaian-penyesuaian lebih kreatif dan inovatif dengan memanfaatkan teknologi informasi secara optimal.
Baca Juga: Gugus Tugas COVID-19: Jika Sekolah Dibuka, 1 Kelas Hanya 25 Persen Murid
"Sehingga meski tidak bertatap muka langsung, tujuan MPLS, khususnya yang terkait dengan pengenalan berbagai aspek pembelajaran di sekolahnya, tetap tercapai dengan baik," katanya.
MPLS bagi siswa baru dilaksanakan selama tiga hari dan dapat menambah dua hari untuk persiapan pembelajaran pada masa pandemi COVID-19 sesuai kondisi dan kebutuhan sekolah masing-masing yang dilaksanakan pada minggu pertama awal tahun pelajaran 2020/2021.
Ia juga menyampaikan bahwa dalam masa MPLS tahun ini, sekolah dapat menambah satu sesi kunjungan ke sekolah yang dilaksanakan secara bergantian dan disertai dengan penerapan disiplin protokol kesehatan.
"Sekolah juga wajib berkoordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 yang ada di kabupaten/kota setempat," tuturnya.
Tetap semangat
Baca Juga: Nasib Buruk Penjual Seragam Sekolah di Balik Anjuran Belajar di Rumah
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak para siswa dan insan pendidikan tetap menjaga keoptimistisan serta semangat selama proses pembelajaran meski dilakukan secara daring.