Suara.com - Afrika Selatan kembali melarang penjualan minuman keras usai negara ini mencatatkan peningkatan tertinggi kasus harian infeksi virus corona awal pekan ini.
Menyadur BBC, larangan penjualan miras akan dimulai pada Senin (13/7). Bersamaan dengan dengan pembatasan ini, aturan wajib memakai masker di luar ruangan dan jam malam akan diberlakukan.
Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengatakan larangan alkohol untuk kedua kalinya di negara ini akan mengurangi tekanan pada sistem kesehatan nasional.
Ramaphosa menyebut kendati banyak orang telah melakukan tindakan yang membantu mencegah penyebaran Covid-19, beberapa masih enggan bertanggung jawab untuk saling menghormati dan melindungi satu sama lain.
Baca Juga: Ingatkan Penumpang Pakai Masker, Sopir Bus Dikeroyok Hingga Tewas
"Ada sejumlah orang yang menyelenggarakan pesta, minum-minum, dan beberapa beraktifitas di tempat umum tanpa menggunakan masker," ujar Ramaphosa.
Larangan alkohol kembali diberlakukan sebagai upaya untuk mencegah adanya perkelahian karena mabuk, kekerasan dalalm rumah tangga, sekaligus menghilangkan kebiasaan pesta dan mabuk di seluruh negara.
Sementara dokter dan polisi di Afrika Selatan menyatakan larangan penjualan alkohol sebelumnya berkontribusi dalam menurunnya penerimaan darurat rumah sakit secara signifikan, pelaku bisnis bir dan anggur mengeluh dimatikan usahanya.
Lebih lanjut, presiden mengatakan status darurat virus corona akan diperpanjang hingga 15 Agustus mendatang. Adapun jam malam akan berlaku mulai pukul 21.00 malam hingga 04.00 pagi.
Afrika Selatan mencatatkan kematian akibat virus corona telah mencapai lebih daru 4.000 dan pemerintah memperkirakan jumlahnya kan meningkat hingga 50.000 pada akhir tahun.
Baca Juga: Secara Tidak Langsung, Pandemi Virus Corona Pengaruhi Postur Tubuh
Menurut data dari Worlometers, kasus infeksi virus corona di negara ini menyentuh angka 276.242 dengan 4.076 kematian.