Suara.com - Pemakaman Wali Kota Seoul, Park Won Soon dilangsungkan hari ini, Senin (13/07/2020) dan disiarkan secara online. Meskipun diiringi isak tangis, pemakaman ini menuai kontroversi karena ia tewas di tengah skandal seksual.
Menyadur Channel News Asia, upacara pemakaman ini diprotes karena seiring dengan kematiannya, kasus skandal seks Wali Kota Seoul ini juga otomatis ditutup.
Sebuah editorial di Korea Herald bahkan mempertanyakan sisi lain upacara pemakaman ini.
"Apakah upacara pemakaman ini tepat karena memberi kesan bahwa Park pantas dihormati dan terlihat tidak bersalah," tulis editorial tersebut.
Baca Juga: Selain Kyle walker, Ini Deretan Pemain yang Pernah Tersandung Skandal Seks
Sebuah petisi online yang menentang upacara pemakaman ini juga sudah tersebar dan ditandatangani oleh setengah juta orang.
"Apakah kami harus menonton pemakaman mewah lima hari dari politisi yang berkuasa dan merenggut nyawanya sendiri atas tuduhan pelecehan seksual?" tanya petisi itu.
"Pesan macam apa yang coba dikirim ini?" tambahnya.
Sebelumnya, pemerintah Kota Seoul menyelenggarakan upacara penghormatan selama lima hari untuk mendiang Park Won Soon. Ritual berkabung ini dua hari lebih lama dari upacara serupa pada umumnya.
Lebih dari 20.000 orang datang untuk memberikan penghormatan selama masa berkabung, dan pada hari Senin, putrinya berkata, "Saya bisa merasakan kegembiraan ayah ketika saya bertemu warga satu per satu."
Baca Juga: Terlibat Skandal Seks, Pangeran Andrew Mundur dari Tugas Kerajaan
Sejauh ini, Park Won Soon adalah politisi yang terlibat sakndal seksual paling terkenal di Korea Selatan.
Politikus Ahn Cheol Soo bahkan memutuskan tidak melayat di upacara pemakaman ini dan menuliskan pesannya di media sosial.
"Saya memutuskan untuk tidak memberi hormat. Sekarang saatnya refleksi mendalam tentang persepsi dan perilaku pejabat tinggi di negara ini."
Sementara itu, Presiden Moon Jae In mengirim bunga ke pemakaman dan kepala stafnya menghadiri secara pribadi, seperti halnya pejabat senior lainnya dari partai Demokrat.