Suara.com - Polisi menduga sebilah pisau dapur bergagang hitam sebagai senjata tajam yang digunakan pelaku untuk membunuh editor Metro TV Yodi Prabowo (25) yang ditemukan tewas di pinggir Tol JORR Pesanggarahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/7). Seekor anjing pelacak atau K-9 pun digunakan penyidik untuk mengendus asal-muasal pisau tersebut.
"Indikasi sementara pisau dapur digunakan untuk menusuk korban. Ini dugaan sementara. Makanya kita gunakan anjing yang ada untuk mengendus asal pisau," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus, Senin (13/7/2020).
Yusri mengemukakan, jika anjing K-9 tersebut sempat mengarah kepada sebuah warung yang berada di sekitar lokasi. Warung tersebut terletak sekira 400 meter dari lokasi ditemukannya jenazah Yodi.
"Ada sebuah warung di sana dan tengah di dalami oleh tim," ungkap Yusri.
Baca Juga: Polisi Olah TKP Penemuan Jasad Editor Metro TV, Ini Cerita Pemilik Warung
Pada Sabtu (11/7/2020), polisi menggelar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dengan mengerahkan anjing pelacak. Bermodalkan sebilah pisau yang ditemukan di sekitar lokasi, anjing pelacak itu mengendus jejak peristiwa nahas tersebut.
Anjing pelacak itu sempat mengitari beberapa tempat di sekitar lokasi kejadian. Misalnya saja sebuah warung kopi dekat Danau Kapalio dan Masjid Al-Ikhas yang berada di Jalan Ulujami Raya Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Pemilik warung kopi bernama Amir (41) mengakui jika dirinya sempat dimintai keterangan oleh aparat kepolisian. Dia mengatakan, polisi bertanya apakah Yodi maupun terduga pelaku sempat mampir ke warung miliknya atau tidak.
"Kalau saya pribadi tidak pernah melihat ada orang yang disebut karyawan Metro TV mampir ke sini (warung kopi)," ujar Amir saat dijumpai Suara.com, Senin (13/7/2020).
Amir mengatakan, selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), warungnya cuma buka hingga pukul 18.00 WIB. Selain itu, yang singgah di warung kopi miliknya hanyalah orang tertentu --warga sekitar maupun petugas Satpol PP yang sedang beristirahat.
Baca Juga: Aniaya Ipda Uji Siswanto hingga Meninggal, Syamsul Tewas Ditembak Polisi
"Saya malah tidak pernah lihat sama sekali. Saya kan buka pagi dan jam 6 atau 7 malam sudah tutup. Saya juga sering tidur di warung. Yang nongkrong di sini ya orang tertentu aja," kata dia.
Menurut Amir, polisi sempat menunjukan foto Yodi sebagai petunjuk. Kepada polisi, Amir mengaku tidak pernah melihat sosok Yodi berada di warung miliknya.
"Saya juga ditanyain apakah kenal sama korban apa tidak. Ya saya tidak kenal sama sekali. Semalem saya sempat di kasih lihat fotonya sama polisi," katanya.
Sementara itu, garis polisi masih membentang di sekitar lokasi kejadian. Garis polisi tersebut membentang di antara dua pohon yang berada di pinggir Tol JORR Pesanggrahan --tempat jasad Yodi ditemukan.
Dalam kasus ini, polisi telah memeriksa 23 orang saksi. Mereka yang diperiksa merupakan keluarga terdekat hingga orang yang terakhir melakukan pertemuan dengan korban.
"Kemarin kita (juga) sudah mengambil CCTV yang ada di pinggir tol. CCTV saat ini tengah diselidiki melalui tim khusus yang dibentuk oleh pak Kapolda," ujar Yusri.