"Satu-satunya yang ada dalam inventaris mereka adalah untuk menarik agama dan nasionalisme."
Studi menunjukkan sebagian masyarakat Turki mendukung alih fungsi Hagia Sophia sebagai Masjid.
Namun banyak juga yang menganggap keputusan itu adalah manuver Erdogan dalam menyambut pemilihan presiden, yang hanya berselang dua tahun dari yang terakhir.
Selim Koru dari Tepav, sebuah lembaga pemikir di Ankara, menuding keputusan Erdogan mengubah Hagia Sophia jadi Masjid juga terkait legasi atau sejarah yang ingin dirinya ukir.
Baca Juga: Dikecam Karena Mau Diubah Jadi Masjid, Ini Sejarah Panjang Hagia Sophia
"Erdogan juga memiliki warisan untuk disemen. Pemerintah dan pendukung keagamaannya melihat era yang diantarkan oleh Ataturk pada tahun 1920 sebagai "tanda kurung" dalam sejarah Turki," ujar Selim Koru.
"Mengubah Hagia Sophia akan jadi tanda hilangnya "tanda kurung' tersebut."
"Ataturk sebelumnya mengubah Hagia Sophia jadi museum sebagai komitmennya terhadap sekularisme, mengeluarkan agama dari ruang publik."
Soner Cagaptay dari Washington Institute, mengatakan apa yang dilakukan Erdogan adalah kebalikan dari Ataturk yakni ingin menandai kembalinya agama di ruang publik ataupun politik.
Semua keputusan Erdogan diklaim harus dibayar mahal oleh Turki. Reputasinya sebagai masyarakat Muslim yang cukup terbuka kini dipertaruhkan.
Baca Juga: Hagia Sophia Diubah Jadi Masjid, Negara-negara Dunia Kecam Turki
Mike Pompeo, menteri luar negeri Amerika, telah mendesak Erdogan untuk melestarikan Hagia Sophia sebagai museum.