Kerajinan Batik Diklaim Milik China

Minggu, 12 Juli 2020 | 14:35 WIB
Kerajinan Batik Diklaim Milik China
Ilustrasi Batik(Pixabay/masbet)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Media China, Xinhuanet membuat geger dunia maya. Lewat Twitter, mereka mengklaim kerajinan tradisional batik adalah milik Negeri Tiongkok, Minggu (12/7/2020).

Postingan yang disertai video berdurasi 49 detik itu mengatakan bahwa batik adalah kerajinan yang lekat dengan masyarakat China.

"Batik adalah kerajinan tradisional yang umum di kalangan kelompok etnis di Cina," tulis Xinhuanet di Twitter, Minggu (12/7/2020).

"Menggunakan lilin leleh dan alat seperti spatula, orang mewarnai kain dan memanaskannya untuk menghilangkan lilin. Lihatlah bagaimana kerajinan kuno berkembang di zaman modern."

Baca Juga: Kazakhstan Bantah laporan China Tentang Kasus Pneumonia Mematikan

Sejak diunggah pada pukul 12.22 WIB, cuitan itu telah ramai ditanggapi warganet. Tercatat hingga 14.09 WIB, telah ada 53 retweet dan 130 likes dalam postingan itu.

Beberapa diantaranya memertanyakan cuitan Xinhuanet itu. Ada juga yang menyebut postingan itu menggambarkan China yang ingin mencuri kreasi budaya negara lain.

"Huh? Batik is something synonymous with Malaysia/Indonesia," tulis @PhaniPrasad.

"Apabila mencuri dan menyerbu wilayah tidak cukup, sekarang mencuri budaya Indonesia milik mereka," cuit akun @cupakbaras.

Pada 2 Oktober 2009, batik secara resmi telah diakui oleh Badan PBB untuk Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan (UNESCO) sebagai warisan budaya dunia yang berasal dari Indonesia.

Baca Juga: AS Setujui Paket Rudal Patriot untuk Taiwan Senilai Rp8,9 Triliun

Ilustrasi batik. (Shutterstock)
Ilustrasi batik. (Shutterstock)

Menyadur dari laman resmi UNESCO, batik dimasukan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and the Intangible Heritage of Humanity).

UNESCO menyebut batik adalah kerajinan tradisional yang tak lepas dari kehidupan orang Indonesia, bahkan dari mulai kelahiran hingga kematian.

"Bayi digendong dengan kain batik yang dihiasi dengan simbol yang dirancang untuk membawa keberuntungan bagi anak, dan orang mati diselimuti pakaian, batik penguburan." tulis UNESCO.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI