Suara.com - Menteri Kebudayaan dan Pemuda Uni Emirat Arab, Noura bint Mohamed Al Kaabi menyesalkan tindakan Turki yang mengubah situs warisan dunia, Hagia Sophia menjadi Masjid.
Menurut Al Kaabi, Hagia Sophia yang ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pendidikan dan Kebudayaan (UNESCO) adalah warisan budaya bersama yang harus dilestarikan.
Mengubah bangunan bersejarah yang berada di kota Istanbul itu menjadi tempat peribadatan umat tertentu akan meruntuhkan nilai-nilai persatuan yang telah ada.
“Seharusnya tidak disalahgunakan atau diubah melalui perubahan dengan cara yang menyentuh esensi manusia," kata Al Kaabi dikutip Gulfnews, Minggu (12/7/2020).
Baca Juga: Ekonomi Dihantam Covid-19, Keluarga di Turki Jual Anak Gadis Demi Uang
"Khusus untuk situs yang ditulis di bawah Warisan Dunia oleh Unesco. Mereka memiliki nilai internasional yang luar biasa, dan merupakan warisan bersama dari semua orang dan budaya."
Al Kaabi juga menegaskan bahwa penting untuk memahami pernyataan UNESCO bahwa Hagia Sophia adalah bagian dari kota Istanbul yang bersejarah.
Bangunan itu menjadi saksi bisu interaksi dan toerlansi antara umat beragama serta bangsa-bangsa Eropa dan Asia.
“Itu ditetapkan sebagai museum peninggalan oleh UNESCO. Ini adalah keajaiban arsitektur dan merupakan saksi unik untuk interaksi antara Asia dan Eropa selama berabad-abad. Itu adalah simbol dialog," tegasnya.
Turki, lewat Presiden Recep Tayyip Endrogan secara sepihak telah menetapkan Hagia Sophia menjadi masjid pada Jumat (10/7/2020).
Baca Juga: Mantap! Kaldera Toba Ditetapkan Sebagai UNESCO Global Geopark
Endrogan mengumumkan alihfungsi Hagia Sophia usai pengadilan administrasi Turki menghapus kebijakan Mustafa Kemal Ataturk yang menjadikan bangunan berusia hampir 1.500 tahun ini sebagai museum.