Suara.com - Pemprov DKI Jakarta buka suara ihwal reklamasi perluasan kawasan Ancol dan Dunia Fantasi (Dufan), Jakarta Utara seluas 155 hektare.
Proyek ini dikalim berbeda dengan reklamasi oleh pemerintahan sebelumnya dengan rincian 17 pulau.
Gubernur DKI Jakarta Anies Basewedan mengatakan, proyek reklamasi oleh pemerintahan sebelumnya malah menghasilkan banjir di Ibu Kota.
Sebab, pantai reklamasi berhadapan dengan Cengkareng Drain dan Muara Sungai Angke yang dianggap menggangu aliran sungai ke laut lepas--berpotensi membuat Jakarta banjir.
Baca Juga: Anies: Perluasan Ancol dan Dufan Beda dengan Reklamasi Sebelumnya
"Cengkareng drain dan muara Sungai Angke efeknya mengganggu aliran sungai ke laut lepas Jadi bukan membantu mengendalikan banjir tapi malah berpotensi menghasilkan banjir," ucap Anies dalam keterangan di Akun Youtube Pemprov DKI, Sabtu (10/7/2020).
Berkenaan dengan hal itu, Anies menyebut proyek reklamasi kekinian --155 hektare-- di Ancol dan Dufan akan mengurai banjir di Jakarta.
Dia menyebut ada penambahan lahan dengan memanfaatkan hasil kerukan dari waduk dan sungai.
"Sementara di Ancol ini adalah proyek pemerintah untuk melindungi warga Jakarta dari banjir. Lalu dilakukan pengerukan Sungai waduk yang kemudian menghasilkan lumpur disitu kemudian muncul yang biasa disebut tanah timbul karena penimbunan lumpur di sana," jelas dia.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menyatakan, pengerukan dilakukan oleh pihak Pemprov DKI Jakarta. Sementara itu, untuk pengelolaan lahannya juga oleh pemerintah melalui PT Pembangunan Jaya Ancol.
Baca Juga: Anies Perluas Dufan dan Ancol, Ahok: Mungkin Sama dengan Reklamasi Dulu
"Pemanfaatannya untuk seluruh rakyat apalagi program ini tidak mengganggu kegiatan nelayan tidak menghalangi aliran sungai mana pun menuju laut dan ini sudah berlangsung selama 11 tahun," beber Anies.