Ingatkan Penumpang Pakai Masker, Sopir Bus Dikeroyok Hingga Tewas

Sabtu, 11 Juli 2020 | 20:38 WIB
Ingatkan Penumpang Pakai Masker, Sopir Bus Dikeroyok Hingga Tewas
Ilustrasi Supir Bus. (Pixabay/Hans)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang sopir bus di Prancis meninggal dunia seusai dihajar habis-habisan karena memperingatkan tiga penumpang untuk memakai masker, sesuai dengan aturan protokol kesehatan terkait Covid-19. 

Menyadur France24, Phillippe Monguillot yang mengalami mati otak karena dikeroyok akhir pekan lalu, mengembuskan napas terakhir saat menjalani perawatan di rumah sakit pada Jumat (10/7), setelah keluarga memutuskan untuk mematikan sistem pendukung kehidupannya.

"Kami memutuskan untuk membiarkannya pergi. Para dokter mendukung, begitu juga kami," ujar putri Monguillot, Marie.

Jaksa yang mengurus kasus ini, Jerome Bourrier mengatakan akan meminta dakwaan ditingkatkan terhadap dua tersangka yang telah ditangkap sebelumnya, mengacu pada tewasnya supir berusia 59 tahun tersebut.

Baca Juga: Palestina Memanas, Prancis Desak Israel Batalkan Aneksasi Tepi Barat

Perdana Menteri Prancis Jean Castex mengutuk serangan ini dengan menggambarkannya sebagai aksi seorang pengecut.

"Republik mengakui dia sebagai warga negara yang patut dicontoh dan tidak akan melupakannya. Undang-undang akan menghukum para pelaku kejahatan tercela ini," cuit Castex melalui twitternya.

Sopir bus Philippe Monguillot diserang setelah meminta tiga penumpang untuk memakai masker wajah sejalan dengan aturan. (AFP/Gaizka IROZ)
Sopir bus Philippe Monguillot diserang setelah meminta tiga penumpang untuk memakai masker wajah sejalan dengan aturan. (AFP/Gaizka IROZ)

Senada, Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmain juga mengecam insiden ini, menyebutnya sebagai "tindakan yang menjijikan".

"Pengecut yang bertanggung jawab tidak boleh dibiarkan begitu saja," sambungnya.

Keluarga Monguillot telah mengorganisasi aksi tersembunyi untuk memberikan penghormatan pada Rabu (8/7), di halte bus tempat serangan itu terjadi.

Baca Juga: Secara Tidak Langsung, Pandemi Virus Corona Pengaruhi Postur Tubuh

Rekan-rekan dari pria asal kota Bayonne ini memutuskan untuk mogok kerja hingga Senin (13/7) mendatang, saat pengaturan keamanan telah ditingkatkan.

Nantinya, petugas keamanan akan ditempatkan di setiap armada bus yang beroperasi di kota Bayonne dan daerah-daerah sekitarnya.

Kantor kejaksaan mengatakan tiga orang telah didakwa sehubungan dengan serangan ini. Dua orang dianggap gagal membantu seseorang dalam bahaya, sementara satu lainnya dituduh menyembunyikan tersangka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI