Suara.com - Neno Warisman sempat membuat heboh ketika melantunkan puisi dan doa yang dinilai mengancam Allah dalam acara Munajat 212 di Monas, Jakarta Pusat, Kamis 21 Februari 2019. Ketika itu, publik tengah larut dalam euforia Pemilihan Presiden 2019.
Dalam doanya di atas panggung, Neno Warisman yang saat itu menjadi anggota tim sukses calon presiden Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno gentar jika pasangan calonnya kalah dalam Pilpres 2019, kekacauan bakal melanda umat Islam.
“Dan jangan, jangan kau tinggalkan kami dan menangkan kami, karena jika engkau tidak menangkan, kami khawatir ya Allah, kami khawatir ya Allah tak ada lagi yang menyembahmu,” demikian penggalan doa dan puisi Neno Warisman yang dinilai menganalogikan Pilpres bak Perang Badar.
Doa itu sempat viral. Tagar #NenoMengancamAllah pun bergema di jejaring sosial Twitter. Sejumlah pihak, termasuk Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU), turut berpendapat terkait doa tersebut.
Baca Juga: Sering Turun ke Jalan, Neno Warisman Ngaku Bukan Pendemo Asli
Kepada Pakar Hukum dan Tata Negara Refly Harun, mantan penyanyi yang beken di era 80-an tersebut bercerita di balik doa tersebut. Mulanya, Refly yang mengungkit doa tersebut saat berbicara via aplikasi pertemuan Zoom dengan Neno Warisman.
"Ketika bunda (Neno) membacakan puisi 'Tuhan menangkanlah salah satu pasangan calon. Jika tidak, nanti tidak akan ada lagi yang menyembah-Mu', itu ekspresi yang luar biasa dan kontroversial sekali," ujar Refly Harun seperti dikutip Suara.com dari video di kanal Youtube Refly Harun, Sabtu (11/7/2020).
Neno Warisman mengaku suka berpuisi. Namun, dia malah menjelaskan puisi tersebut untuk menasihati Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang saat itu berpasangan dengan mantan Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno.
"Jadi waktu zaman Anies sama Sandi, aku sedang ada di Palu. Lalu panitia minta aku pulang. Dengan susah payah, aku pulang karena itu adalah momen para ulama menasihati Anies dan Sandi. Lalu aku diminta untuk menasihati," tutur Neno.
Bahkan, Neno Warisman menjelaskan, berdasarkan informasi dari orang terdekat, saat itu Sandiaga Uno menangis. Sementara, kata Neno, istri Anies Baswedan, Fery Farhati, sampai mengaku takut mendengarkan.
Baca Juga: Blak-blakan Neno Warisman: Kenapa Sih Aku Dibilang Radikal?
"Karena (saat itu), saya bilang seorang pemimpin tidur berbantalkan api neraka, jika ada rakyatnya yang miskin. Wah Fery (istri Anies--red) sampai kaget gitu, tapi ya kan memang kekuasaan itu membuat orang terlena," tutur Neno Warisman.