Suara.com - Juru Bicara Pemerintah Khusus Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengungkapkan kondisi terkini di Sekolah Calon Perwira Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (Secapa TNI AD) Bandung, Jawa Barat yang menjadi klaster baru pandemi Virus Corona atau Covid-19.
Yuri mengatakan, 1.262 orang yang positif tanpa gelaja di dalam klaster Secapa TNI AD serta 17 orang dirawat di Rumah Sakit (RS) Dustira, Cimahi mulai membaik.
"Dari 1.262 kasus konfirmasi positif dan 17 yang dirawat di Rumah Sakit Dustira saat ini kondisi yang dirawat sudah membaik, sudah tidak ada lagi yang demam panas, kemudian keluhan batuk juga minimal," kata Yurianto dalam konferensi pers di Kantor BNPB pada Jumat (10/7/2020).
Sementara, Gugus Tugas memberlakukan karantina wilayah terhadap 1.262 orang yang berada di kawasan Secapa TNI AD Bandung tersebut, orang dilarang keluar-masuk.
Baca Juga: Secapa TNI AD Jadi Klaster Baru Corona, Prabowo Minta TNI Gelar Tes Swab
"Secara ketat kompleks ini kita karantina sehingga tidak diizinkan ada yang keluar masuk baik yang dari dalam maupun yang dari luar. Ini yang kita yakini bahwa kendali terhadap kemungkinan sebaran dari klaster ini sudah bisa kita laksanakan dengan sebaik-baiknya," tegasnya.
Dia meminta masyarakat khususnya yang tinggal di sekitar kawasan Secapa Bandung untuk tidak panik dan selalu mengikuti protokol kesehatan yang sudah digaungkan pemerintah.
"Kita harapkan masyarakat tidak panik karena ini sudah tertangani sesuai dengan protokol standar internasional yang ditentukan oleh WHO dengan pemantauan yang sangat ketat yang dilakukan oleh dinas kesehetan Provinsi Jawa Barat dan Pemkot Bandung serta kesehatan Kodam III Siliwangi," pungkasnya.
Di sisi lain, upaya tracing kepada warga sekitar untuk menyisir kemungkinan penyebaran Covid-19 di kalangan warga sekitar Secapa TNI AD Bandung mengalami sedikit hambatan.
Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan banyak warga di kawasan Hegarmanah, Kecamatan Cidadap yang menolak rapid test.
Baca Juga: 99 Anggota TNI di Pusdikpom AD Cimahi Positif Corona
"Warga yang bersedia dirapid test baru 28 orang, yang lainnya menolak. Mungkin karena mereka parno, takut atau apa," ujar Sumarna seperti diberitakan Ayobandung.com-jaringan Suara.com, Kamis (9/7/2020).