Suara.com - Tentara Israel menembak seorang remaja Palestina di Tepi Barat. Pejabat Palestina menyebut peristiwa penembakan remaja oleh tentara Israel itu terjadi di desa Kifl Haris, yang terletak dekat Kota Salfit, Tepi Barat, Kamis (9/7/2020) malam.
Akibat peluru yang menembus leher, korban sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan. Akan tetapi, nyawa remaja itu tidak tertolong. Ia menghembuskan napas terakhirnya sebelum sempat mendapat pertolongan medis.
Peristiwa penembakan tersebut terjadi ketika tentara Israel bentrok dengan warga Palestina di desa tersebut. Dalam bentrokan itu, tentara Israel membalas lemparan batu penduduk dengan peluru tajam.
Tak berhenti sampai di situ, tentara Israel juga menyerbu memporak-porandakan desa tersebut.
Baca Juga: Kecam Aneksasi Israel, 4 Negara Tak Akui Perubahan Garis Perbatasan 1967
Menanggapi peristiwa tersebut, Perdana Menteri Palestina Mohammed Ishtaye meminta Israel bertanggung jawab atas penyerbuan dan pembunuhan remaja tersebut.
Namun hingga kini belum ada respons dari militer Israel.
"Penjajah Israel bertanggung jawab penuh atas pembunuhan remaja Palestina di Kota Salfit tanpa alasan dan tanpa pembenaran," kata Ishtaye seperti dimuat Xinhua.
"Pembunuhan itu menjadi bagian dari daftar kejahatan yang dilakukan pasukan pendudukan Israel terhadap rakyat Palestina," lanjutnya.
Sebagaimana diketahui, situasi politik di Tepi Barat, Palestina, memanas menyusul rencana aneksasi Israel. Diberitakan sebelumnya, Israel mengaku masih menunggu dukungan sekutu kentalnya, Amerika Serikat, untuk menganeksasi 30 persen wilayah Tepi Barat.
Baca Juga: Aneksasi dan Sejarah Konflik Israel dan Palestina
Namun, sejak beberapa bulan lalu tentara Israel sudah bergerak ke sejumlah wilayah Tepi Barat, di antaranya ke kota tua Hebron dan wilayah perbatasan Isreal - Suriah dekat Dataran Tinggi Golan yang masih tercatat sebagai wilayah yang diperebutkan sejak perang enam hari di tahun 1967.