Parah! Lagi Ada Berita Duka, Penjual Ini Malah Nekat Promosi Dagangan

Jum'at, 10 Juli 2020 | 13:47 WIB
Parah! Lagi Ada Berita Duka, Penjual Ini Malah Nekat Promosi Dagangan
Komentar penjual makanan yang promosi di unggahan kecelakaan. (Twitter/@AREAJULID)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aksi penjual yang mengiklankan produknya di kolom komentar Instagram baru-baru ini membuat publik geram. Pasalnya, penjual itu menyalahkan korban kecelakaan dalam unggahan yang ia komentari lantaran tak membeli produknya.

Kreatifitas sebagai pengiklan untuk mempromosikan produk memang dibutuhkan demi meraup perhatian pembeli. Namun aksi pengiklan satu ini dianggap sudah di luar batas etika.

Bagaimana tidak, pengiklan ini sempat-sempatnya berpromosi melalui komentar di sebuah unggahan Instagram yang sedang menginformasikan peristiwa kecelakaan.

Dalam unggahan itu, disebutkan bahwa kecelakaan diduga terjadi karena pengemudi yang mengantuk. Korban dilaporkan meninggal dunia di tempat.

Baca Juga: Instagram Diretas, Nikita Mirzani Buat Akun Baru

Alih-alih menyampaikan rasa duka dan keprihatinannya, sebuah akun penjual makanan justru mempromosikan produknya dengan memanfaatkan kondisi korban.

"Ini akibat enggak makan pastel dahulu, makanya ngantuk, kurang fokus jadinya kecelakaan. Andai makan pastel dahulu enggak bakalan ngantuk mata maunya melek melulu. Yuk cobain pastel paling enak bikin kane," tulis penjual makanan itu mempromosikan produknya.

Sontak, warganet yang melihat komentar itu menganggapnya si pengiklan sudah melewati batas etika.

Ia dianggap tak peka atas musibah kecelakaan yang sampai menewaskan korbannya.

Ketika ditelusuri lagi, komentar dari pengiklan tersebut kini sudah dihapus. Namun seorang warganet berhasil mengabadikan iklan itu.

Baca Juga: Kecelakaan sampai Mata Tertusuk Kaca, yang Dilakukan Gadis Ini Bikin Syok

Tangkapan layar komentar itu kemudian diunggah oleh akun @AREAJULID dan mendapat beragam respons dari publik Twitter.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI