Kecewa Kasus COVID-19 Melonjak, HNW: Jangan Hanya Marah, Pak Jokowi

Jum'at, 10 Juli 2020 | 10:26 WIB
Kecewa Kasus COVID-19 Melonjak, HNW: Jangan Hanya Marah, Pak Jokowi
Hidayat Nur Wahid. (Suara.com/Ria Rizki)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid alias HNW mengaku sangat kecewa dengan melonjaknya jumlah kasus pasien virus corona atau COVID-19 beberapa hari terakhir. Ia pun mendesak Presiden Jokowi untuk segera ambil sikap.

Pernyataan Hidayat ini disampaikan dalam cuitan yang diunggah ke akun Twitter @hnurwahid pada Jumat (10/7/2020).

"Penanganan covid-19 sangat mengecewakn; target di Jatim lewat, jumlah korban meroket tembus rekor, NaKes banyak yang wafat dengan persentase tertinggi sedunia," tulis HNW.

Wakil Ketua Majelis Syuro PKS ini juga meminta agar pemerintah membatalkan program-program yang tidak mendesak. Misalnya ibu kota baru dan RUU HIP.

Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 di Jawa Barat Meningkat

"Maka jangan hanya marah pak @jokowi, focuslah. Batalkan program yang tak urgen seperti Ibukota baru & RUUHIP. Reshufle & Bubarkan Lembaga?" ujar Hidayat.

Hidayat Nur Wahid alias HNW mengaku sangat kecewa dengan melonjaknya kasus COVID-19 (Twitter)
Hidayat Nur Wahid alias HNW mengaku sangat kecewa dengan melonjaknya kasus COVID-19 (Twitter)

Sekadar info, menurut data situs worldometer.info, Indonesia menduduki peringkat 26 dari 50 negara seluruh di dunia dengan infeksi Covid-19 tertinggi.

Pada pukul 07.50 WIB, Jumat (10/7/2020) ini, terdapat 12.378.854 infeksi yang tersebar di 215 negara.

Indonesia mengalami rekor baru penambahan jumlah kasus, kemarin, Kamis (9/7/2020).

Diumumkan juru bicara gugus tugas penanganan Covid-19 Achmad Yurianto, ada 2.657 kasus infeksi Covid-19 baru dalam waktu 24 jam di Indonesia. Sehingga total keseluruhan kasus Covid-19 mencapai 70.736 kasus.

Baca Juga: Alat Rapid Test Covid-19 Buatan Indonesia

Bahkan Rabu (8/7/2020), ada penambahan kasus postif COVID-19 sebanyak 1.863 orang.

Dari jumlah itu, Yuri menyebut ada tambahan 50 orang meninggal sehingga total menjadi 3.359 jiwa meninggal dunia. Kemudian, ada tambahan 800 orang yang sembuh sehingga total menjadi 31.585 orang lainnya dinyatakan sembuh.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI