Biadab, Ayah Racuni Anak karena Bertengkar dengan Istrinya

Jum'at, 10 Juli 2020 | 09:09 WIB
Biadab, Ayah Racuni Anak karena Bertengkar dengan Istrinya
Ilustrasi racun [Shutterstock/pzAxe]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang pria di KwaZulu-Natal nekat racuni anak karena bertengkar dengan sang istri. Menyadur Dispatch Live pada Jumat (10/07/2020), kondisi mereka kini sudah membaik dan dalam tahap pemulihan.

Ibu dari bocah yang tak disebutkan namanya ini mengaku lega karena anak sulungnya yang berusia 10 tahun sudah sadar dan bisa mengenalinya.

"Anak saya yang pertama sekarang sudah bisa bicara. Dia mengenali saya dan mengingat apa yang terjadi saat itu," ujarnya saat mendampingi anaknya di rumah sakit.

Menurut pengakuannya, pada hari Senin ia pergi bekerja seperti biasanya. Sebelum jam pulang, ia mendapat telepon dari saudaranya dan berkata 'panggil polisi dan jangan pulang. Aku akan mengatasi situasinya saat ini'.

Baca Juga: Suami Tega Cekik Istri hingga Tewas, Sembunyikan Jasad di Bawah Ranjang

Perasaan wanita ini tak enak dan ia memiliki firasat buruk pada dua putranya. Ia lantas pulang ke Nteke, Durban Barat dan mendapati rumahnya penuh dengan kerumunan.

Ilustrasi patah hati (shutterstock)
Ilustrasi patah hati (shutterstock)

"Saat itu saya berpikir, ada apa dengan anak-anak?"

Rupanya dua putranya diracun oleh ayah mereka. Diduga, hal ini berkaitan dengan pertengkaran mereka sebelumnya. Anak-anak ini lantas diterbangkan ke rumah sakit dengan sebuah helikopter dan mendapat pertolongan dengan cepat.

Juru bicara kepolisian Kolonel Thembeke Mbele membenarkan kejadian ini dan menduga, ayahnya meracuni diri sendiri juga dua putranya.

Keluarga korban mengatakan ayah dari dua anak ini menghubunginya beberapa jam sebelum kejadian dan berkata akan mengambil mobil istrinya dan membakarnya.

Baca Juga: Temani Istri Melahirkan, Pedagang Beras di Bantul Kemalingan 100 Juta Lebih

Ilustrasi kekerasan pada anak. (Shutterstock)
Ilustrasi kekerasan pada anak. (Shutterstock)

"Saya katakan padanya untuk jangan pulang dan saya sedang dalam perjalanan untuk mencoba memperbaiki situasi. Saya mengatakan pada saudara perempuan saya (ibu korban) untuk tidak pulang ke rumah dan memanggil polisi agar kami bisa pergi bersama mereka."

Ia juga berkata pasangan ini tengah mengalami masalah dalam pernikahannya dan pihak keluarga sudah berusaha menjadi penengah pada hari Minggu.

"Kami sudah berusaha membantu mereka tapi kami terlambat," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI