Suara.com - Untuk menghindari pembuangan limbah secara langsung ke Sungai Bengawan Solo, Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, menyatakan, pihaknya sudah membentuk tim patroli sungai. Tim ini terdiri dari berbagai unsur, baik Pemprov Jateng, kabupaten/kota dan Pemprov Jatim.
"Kami sudah sepakat dengan Jatim untuk membuat patroli. Bahkan dari TNI/Polri sudah siap membantu. Tim itu sudah dibentuk, minggu depan saya minta turun semuanya. Masyarakat juga saya minta membantu mengawasi," ucapnya usai memimpin rapat soal pencemaran Bengawan Solo di Gedung B lantai 5 kantor Gubernur Jateng, Kamis (9/7/2020).
Dalam rapat tersebut, diketahui masih ada problem yakni industri kecil yang kesulitan membuat Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
"Nanti kami bantu, kami carikan metode dan teknologinya agar mereka semua tetap bisa berusaha dan tidak mencemari. Tadi kami juga mengajak Kementerian LHK (Lingkungan Hidup dan Kehutanan) dan Kementerian Perindustrian dalam rapat, supaya bisa mengetahui peta ini," tutupnya.
Baca Juga: Gaya Kepemimpinan Ganjar Pranowo dalam Menangani Covid-19 di Jawa Tengah
Pada kesempatan itu, Ganjar memberikan waktu 12 bulan kepada seluruh perusahaan di bantaran Bengawan Solo untuk memperbaiki pengelolaan limbahnya. Apabila tidak ada perubahan selama 12 bulan dan perusahaan tetap membuang limbah ke sungai Bengawan Solo, maka Ganjar akan membawa mereka ke jalur hukum.