Suara.com - Kementerian Luar Negeri mencatat, ratusan warga negara asing (WNA) yang berada di Tanah Air positif Covid-19. Ratusan WNA itu positif terjangkit selama pandemi Covid-19 mewabah di Indonesia.
Dirjen Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Andy Rachmianto menyebut, total ada 192 ribu WNA yang berada di Indonesia. Dari jumlah tersebut, sebanyak 334 orang dinyatakan positif Covid-19.
"Selama pandemi Covid-19, ada sekitar 192 ribu WNA di Indonesia. Dari jumlah itu, ada 334 yang dinyatakan terinfeksi positif corona," kata Andy dalam siaran pers yang disiarkan akun Youtube BNPB, Kamis (9/7/2020).
Andy menambahkan, sebanyak 9 WNA dinyatakan meninggal dunia akibat virus mematikan asal Wuhan, China tersebut. Meski demikian, Andy tidak merinci lebih lanjut soal negara asal WNA yang meninggal.
Baca Juga: Dua WNI Diusir Dari Korsel, Kemenlu Sebutkan Pelanggaran Ini
"Sejauh ini catatan kami baru sekitar 9 orang WNA karena Covid-19 di Indonesia," sambungnya.
Lebih lanjut, Andy menambahkan jika pihaknya telah memberi fasilitas untuk proses evakuasi dan repatriasi terhadap WNA yang ada di Indonesia. Lebih dari 13 ribu WNA yang telah direpatriasi, misalnya wisatawan hingga tenaga kerja.
"Kami juga sudah melakukan bantuan fasilitasi untuk proses evakuasi, repatriasi WNA keluar Indonesia. Ada sekitar 13 ribu lebih yang sudah kita lakukan, baik itu wisatawan, keluarga diplomat, tenaga kerja, dan lain-lainnya," papar Andy.
Andy menyebut jika pemerintah tak pandang bulu dalam menangani Covid-19. Perlakuan penanganan terhadap WNA, lanjut dia, tidak berbeda dengan penanganan terhadap WNI.
"Karena virus itu tidak mengenal kewarganegaraan. Prinsipnya, protokol yang kami terapkan misalnya WNA yang ingin datang ke Indonesia, sejak awal, ini sejak awal kami punya ketentuan yang sudah diberlakukan oleh pemerintah," ujar dia.
Baca Juga: Kemenlu Tak Bisa Konfirmasi Pria yang Hajar Bule Berasal dari Indonesia
"Prinsipnya protokol yang kami terapkan adalah kami meminta agar sebelum mereka datang ke Indonesia, memasuki beberapa pelabuhan, karena memang sejak pandemi kita hanya membuka beberapa pelabuhan dan pintu masuk. Maksudnya pelabuhan laut dan udara," Andy menandaskan.