Suara.com - Perdana menteri Pantai Gading sekaligus calon presiden partai berkuasa pada pilpres Oktober, Amadou Gon Coulibaly, wafat pada Rabu (8/7), demikian diumumkan Presiden Alassane Ouattara.
Pria berusia 61 tahun itu, yang menjalani operasi jantung pada 2012, merasa tidak sehat selama rapat kabinet mingguan dan dibawa ke rumah sakit, tempat dirinya mengembuskan napas terakhir, kata Ouattara melalui pernyataan di stasiun TV nasional.
Gon Coulibaly baru tiba di Pantai Gading pada Kamis pekan lalu setelah berada di Prancis selama dua bulan untuk menjalani pemeriksaan jantung dan beristirahat.
"Rekan-rekan sebangsa, Pantai Gading sedang berduka. Berat rasanya untuk mengumumkan kepada Anda semua bahwa Perdana Menteri Amadou Gon Coulibaly telah meninggalkan kita," kata Outtara melalui pernyataan yang dibacakan oleh sekjen kepresidenan sebagaimana dilansir Antara dari Reuters, Kamis (9/7/2020).
Baca Juga: Perangi Virus Corona, Didier Drogba Bantu Keluarga Miskin di Pantai Gading
Kepergian Gon Coulibaly sepertinya akan menimbulkan gejolak dalam partai berkuasa RHDP untuk menunjuk penggantinya sebagai calon presiden dalam pemilu mendatang, yang dianggap ujian penting stabilitas bagi negara produsen utama kakao di dunia tersebut.
Kemenangan pertama Ouattara pada 2010 atas petahana Laurent Gbagbo sempat memicu perang saudara, yang menewaskan sekitar 3.000 orang. Ketegangan politik juga meningkat menjelang pemilihan Oktober.
Ouattara menunjuk Gon Coulibaly sebagai calon presiden dari partai RHDP pada Maret usai mengumumkan bahwa dirinya tidak akan melirik masa jabatan ketiga.