Pemerintah Didesak Jelaskan Alasan Menolak Penggunaan Ganja untuk Kesehatan

Rabu, 08 Juli 2020 | 18:20 WIB
Pemerintah Didesak Jelaskan Alasan Menolak Penggunaan Ganja untuk Kesehatan
[Suara.com/Emi Rohimah]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Koalisi Masyarakat Sipil yang diwakili Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Masyarakat meminta agar bukti ilmiah terhadap klaim-klaim penelitian terkait ganja medis dibuka kepada publik.

Koalisi yang diwakili oleh LBH Masyarakat pada 7 Juli 2020 secara resmi telah mengajukan permohonan informasi publik yang ditujukan kepada BNN, Polri dan Kemenkes.

"Kelompok masyarakat sipil yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil Advokasi Narkotika untuk Kesehatan mempertanyakan sikap Pemerintah yang menolak rekomendasi WHO terkait penggunaan ganja untuk kesehatan," kata Maruf Bajammal pengacara dan peneliti LBH Masyarakat, Rabu (8/7/2020).

Sebelumnya, pada Juni 2020, pemerintah yang diwakili oleh Badan Narkotika Nasional (BNN), Polri dan Kementerian Kesehatan mengadakan rapat untuk menyiapkan jawaban resmi untuk Komite Ahli Ketergantungan Obat WHO.

Baca Juga: Ganja Disebut Bisa Bantu Lawan Komplikasi Mematikan Akibat Covid-19

Kesimpulannya menyatakan, sikap Indonesia berada pada posisi menolak penggunaan ganja untuk kepentingan kesehatan.

Namun, Koalisi Masyarakat Sipil menilai bahwa klaim-klaim penelitian yang dijadikan dasar pengambilan kesimpulan tersebut tidak jelas dan cenderung mengada-ada. Dalam poin-poin hasil rapat tersebut antara lain dinyatakan, bahwa pertama, jenis ganja yang tumbuh di Indonesia berbeda dengan tanaman ganja yang tumbuh di Eropa atau Amerika.

Kesimpulan itu didapat berdasarkan hasil penelitian bahwa ganja di Indonesia memiliki kandungan THC yang tinggi (18%) dan CBD yang rendah (1%). Kandungan THC berbahaya bagi kesehatan karena bersifat psikoaktif.

Kedua, ganja medis yang digunakan untuk pengobatan adalah ganja yang melalui proses rekayasa genetik yang menghasilkan kandungan CBD tinggi dan kandungan THC rendah.

Sedangkan, ganja di Indonesia tidak melalui proses rekayasa genetik karena tumbuh dari alam dengan kandungan THC tinggi dan CBD rendah.

Baca Juga: Lagi! Pakai Ganja untuk Pengobatan, Reynhart Rossy Divonis 10 Bulan Penjara

Di samping itu sangat mudah tumbuh di hutan dan pegunungan. Sehingga ganja yang tumbuh di Indonesia bukanlah jenis ganja yang dapat digunakan untuk pengobatan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI