Enock Dongo, seorang perawat di Harare dan presiden ZINA, mengatakan dia tidak mampu memberi makan keluarganya.
"Kami tidak punya apa-apa. Saya sudah mensubsidi pemerintah untuk waktu yang lama, tetapi sekarang saya tidak bisa lagi melakukannya," katanya kepada The Guardian.
Sejauh ini jumlah total kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di Zimbabwe adalah 574. Tujuh orang dipastikan telah meninggal, meskipun data tersebut diragukan karena tingkat pengujian yang sangat rendah.
Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa, sekitar 4,3 juta warga Zimbabwe pedesaan saat ini membutuhkan bantuan mendesak. Banyak warga di kota-kota juga terancam kekurangan gizi.
Baca Juga: Ini Nih Mobil Mewah Kesayangan Jamie Vardy, Harganya Mahal Banget!
Gladys Mujima (36) yang bekerja di bidang akuntansi rantai ritel populer di Zimbabwe, terpaksa menjual mobilnya untuk membeli kebutuhan sehari-hari setelah gajinya dipotong 50 persen.
"Saya tidak punya pilihan ... tapi saya tidak tahu berapa lama uang itu akan bertahan sebelum kita mulai mencari aset lain untuk dijual. Tentunya ini bukan yang saya harapkan selama tiga tahun yang lalu ketika pemerintahan baru berkuasa, ”kata Mujima.
Mavis Mapako, seorang ibu dari lima anak dari Hopley, sebuah pemukiman miskin dekat Harare, menutup toko kelontong kecilnya ketika Mnangagwa mendeklarasikan penguncian nasional pada bulan Maret. Pria 42 tahun itu sekarang menjual barang di jalan.
"Saya tidak punya tempat ... Kami selalu dilecehkan oleh tentara dan polisi. Yang saya inginkan adalah makanan untuk keluarga saya." kata Mapako.
Baca Juga: Pedagang Durian di Malaysia Patok Harga dari Mobil yang Dipakai Pembeli