CEK FAKTA: Benarkah Dirut RSUI Dirawat karena Terkena Covid-19?

Rabu, 08 Juli 2020 | 15:42 WIB
CEK FAKTA: Benarkah Dirut RSUI Dirawat karena Terkena Covid-19?
CEK FAKTA, konten yang klaim Dirut RSUI dan 10 staf dirawat di RSUI karena COVID-19 (Turnbackhoax.id)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah pesan berantai di Whatsapp mengklam bahwa Direktur Utama Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) dan beberapa staf terkena virus corona atau COVID-19.

Pesan itu juga mengatakan kalau Dirut RSUI, 2 Direktur RSUI, dan 10 staf tengah dirawat di rumah sakit tersebut. Berikut ini narasi selengkapnya.

“Rekan2 di Jkt dan sekitarnya…. mohon berhati2 ya……Saat ini Jkt dan sekitarnya penularan Covid meningkat. Dirut RSUI bersama 2 Direktur RSUI lainnya dan 10 staff RSUI saat ini dirawat di RSUI terkena Covid.

Banyak perawat di RS Swasta di Jkt saat ini terjangkit Covid. Semoga diberi kesembuhan. Kiranya kita semua waspada….”

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Ada Seruan Penarikan Uang Tunai dari ATM dan Bank?

CEK FAKTA, konten yang klaim Dirut RSUI dan 10 staf dirawat di RSUI karena COVID-19 (Turnbackhoax.id)
CEK FAKTA, konten yang klaim Dirut RSUI dan 10 staf dirawat di RSUI karena COVID-19 (Turnbackhoax.id)

Benarkah Dirut RSUI dan para staf dirawat di RSUI karena terkena COVID-19?

Penjelasan

Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax.id -- jaringan Suara.com, Rabu (8/7/2020), klaim dari pesan berantai yang beredar melalui Whatsapp tersebut tidak benar.

Manajer Pengembangan Bisnis RSUI Depok, dr. Astrid Saraswaty Dewi, MARS telah membantah isu tersebut.

"Sehubungan dengan informasi yang beredar mengenai RSUI Depok, dapat diberitahukan bahwa Informasi yang tidak disampaikan melalui laman resmi media sosial, website, maupun siaran pers RSUI Depok tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ujar Astrid, dilansir depoktren.com.

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Masak Nasi Dengan Bawang Putih Cegah Penyakit Jantung?

Astrid berharap kepada masyarakat untuk bijak dalam menerima informasi dan tidak menyebarkan informasi yang belum diketahui kebenarannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI