Suara.com - Seorang pria berusia 50 tahun asal Distrik Tripura, Sepahijala, India ditemukan tak bernyawa di kamarnya sesaat setelah berdebat dengan putrinya tentang handphone.
Menyadur World of Buzz pada Rabu (08/08/2020), pria ini bunuh diri karena diduga tak memunyai uang untuk membeli smartphone agar putrinya bisa melanjutkan sekolah secara online saat pandemi virus corona covid-19.
Awalnya, putri dari pria yang tak disebutkan namanya ini meminta smartphone pada ayahnya agar bisa mengikuti kelas online.
Namun ayahnya yang bekerja sebagai petani hanya mampu beli handphone biasa yang lebih murah dan tak bisa dipakai untuk 'sekolah dari rumah'.
Baca Juga: Agar Bisa Ikut Kelas Online, Siswa Ini Daki Gunung Tiap Hari
Putrinya lantas marah dan membanting handphone itu dan keduanya terlibat pertengkaran. Pria ini terakhir kali terlihat masuk ke kamarnya dan keesokan harinya ia ditemukan tewas.
Polisi langsung mengusut peristiwa ini dan mencari penyebab kematiannya. Setelah dilakukan post mortem, kasus ini dinyatakan sebagai kematian tidak wajar.
"Kami menanyakan beberapa penduduk setempat dan keluarganya tentang masalah ini. Selama investigasi kami, kami mengetahui bahwa ada pertengkaran di rumahnya tentang kegagalannya membeli smartphone untuk putrinya," kata polisi yang bertugas di Madhupur Tapas Das.
"Kami melakukan bedah mayat dan menyerahkan mayat itu kepada mereka. Kami mengambil kasus kematian yang tidak wajar."
Ini bukan kasus pertama di India, di mana warga bunuh diri karena kesulitan menghadiri kelas online.
Baca Juga: Bikin Kelas Online Menyenangkan, Guru Bolivia Berdandan Ala Superhero
Sebelumnya pada bulan Juni, seorang siswa di Kerala, India juga bunuh diri karena dugaan tak punya TV atau smartphone untuk menghadiri kelas online.