Jokowi Disebut Pemimpin Lemah karena Marah, KSP Bilang Begini

Rabu, 08 Juli 2020 | 04:05 WIB
Jokowi Disebut Pemimpin Lemah karena Marah, KSP Bilang Begini
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau Pasar Pelayanan Publik di Banyuwangi, Kamis (25/6/2020). (Foto dok. Biro Pers Sekretariat Presiden)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian menilai kemarahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada para menterinya pada sidang kabinet 18 Juni 2020 lalu merupakan bentuk ketegasan seorang pemimpin.

Jokowi menginginkan agar para kabinetnya untuk meningkatkan kinerjanya di tengah pandemi Covid-19.

"Justru sebaliknya ini menunjukkan ketegasan presiden, presiden melihat bahwa kinerja kabinetnya masih perlu ditingkatkan lagi," ujar Donny saat dihubungi Suara.com, Selasa (7/7/2020).

Pernyataan Donny menjawab pernyataan Director Center for Media and Democracy LP3ES Wijayanto yang menyebut kemarahan Jokowi di depan menterinya menunjukkan kekuasaan politiknya yang semakin melemah.

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Presiden Jokowi Mengakui Marah-marahnya Pakai Teks?

Menurut Donny, kemarahan Jokowi bentuk ketegasan Jokowi sebagai pemimpin yang tegas dan memiliki keberanian di saat krisis akibat pandemi Covid-19.

"Justru disitu lah kelihatan bahwa kepempinan dalam memimpin negara di saat krisis terlihat nyata ketegasan beliau kepemimpinan ketegasan, keberanian, itu kelihatan disitu justru," ucap Donny.

Ia menegaskan justru kemarahan Jokowi memperlihatkan bahwa Jokowi memberi peringatan keras kepada para menterinya untuk bekerja lebih keras menangani Covid-19.

"Jadi nilai-nilai kepemiminan beliau kelihatan ketika beliau memperingatkan kabinetnya untuk bekerja lebih keras," katanya.

Sebelumnya, Director Center for Media and Democracy LP3ES Wijayanto menilai aksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) marah-marah di depan menterinya menunjukkan kekuasaan politiknya yang semakin melemah. Padahal, Jokowi masih bisa menunjukkan kekuatannya tanpa harus memperlihatkan emosinya secara terbuka.

Baca Juga: LP3ES: Reaksi Publik Bernada Negatif Jokowi Marahi Menteri

Wijayanto mengungkapkan, aksi marah-marah Jokowi tidak mewakili prinsip Jawa yang mengedepankan kehalusan rasa. Menurut kutipan para ahli, semakin kuat seorang manusia Jawa, maka dia akan semakin halus dalam mengolah rasanya.

"Dia akan semakin damai dalam batinnya, yang akan terpencar dalam perilaku lair-nya," ungkap Wijayanto saat memaparkan dalam sebuah diskusi yang disiarkan langsung melalui YouTube LP3ES Jakarta, Senin (6/7/2020).

Sebagai pemimpin yang berasal dari Jawa, Wijayanto menilai seharusnya Jokowi tidak perlu memperlihatkan kekesalannya terhadap menteri yang membuatnya kecewa. Bersikap tenang dan langsung kepada keputusannya menurut ia lebih menunjukkan kekuatan Jokowi sebagai pemimpin.

"Dia (bisa) cukup tersenyum kepada menterinya yang dia nilai enggak bagus kinerjanya lalu dengan baik-baik mengatakan, maaf, anda kinerjanya buruk jadi saya reshuffle misanya atau bahkan tidak perlu mengatakan itu," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI