Hujan Lebat Terus Mengguyur, Jumlah Korban Tewas di Pulau Kyushu Bertambah

Syaiful Rachman Suara.Com
Senin, 06 Juli 2020 | 19:48 WIB
Hujan Lebat Terus Mengguyur, Jumlah Korban Tewas di Pulau Kyushu Bertambah
Jalan terbelah akibat banjir yang melanda Pulau, Kyushu, Jepang, Minggu (5/7/2020). [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hingga Senin (6/7/2020), hujan deras masih mengguyur wilayah barat daya Pulau Kyushu, Jepang. Intensitas curah hujan yang tak kunjung reda kembali membuat debit air sungai melonjak tajam, dan membanjiri pemukiman penduduk  sekitar.

Kondisi tersebut memperparah situasi di sejumlah lokasi di Kyushu yang sejak akhir pekan kemarin dilanda banjir besar dan tanah longsor. Tak ayal, memasuki hari ketiga jumlah korban terus bertambah.

Berdasarkan data sementara pemerintah yang diumukan NHK, jumlah korban jiwa akibat banjir dan longsor tersebut kini mencapai 44 orang. Termasuk 14 di antaranya penghuni panti jompo. Sementara korban hilang dinyatakan berjumlah 10 orang.

Pemerintah Jepang mengimbau setelah juta warga yang tinggal di wilayah rentan bencana untuk mengungsi. Polisi dan tentara pun dikerahkan untuk membantu dan mengevakuasi warga ke sejumlah tempat pengungsian sementara.

Baca Juga: Tak Kalah dengan Anak Muda, Nenek 90 Tahun Ini Masih Jago Main Gim!

Petugas mengevakuasi korban banjir yang melanda Pulau, Kyushu, Jepang, Minggu (5/7/2020). [AFP]
Petugas mengevakuasi korban banjir yang melanda Pulau, Kyushu, Jepang, Minggu (5/7/2020). [AFP]

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe memerintahkan petugas di lapangan untuk terus melakukan pencarian, khususnya di daerah longsong, dan merelokasi penduduk sekitar. Curah hujan sendiri diperkirakan masih tetap tinggi dan diprediksi mengarah ke timur pada hari Rabu (8/7/2020) mendatang.

"Saya meminta semua warga untuk berhati-hati dan mengikuti informasi dan imbauan pemerintah lokal. Tetap waspada dan segera ambil tindakan untuk melindungi nyawa kalian," kata Abe yang dikutip NHK.

Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga menyatakan kondisi evakuasi dan relokasi penduduk di lokasi bencana menjadi semakin sulit karena protokol kesehatan guna menghindari penyebaran virus corona COVID-19 tetap berlaku.

Longsor terjadi di sejumlah wilayah Pulau Kyushu, Jepang, yang terjadi akibat hujan deras sejak Sabtu (4/7/2020). [AFP]
Longsor terjadi di sejumlah wilayah Pulau Kyushu, Jepang, yang terjadi akibat hujan deras sejak Sabtu (4/7/2020). [AFP]

Sebisa mungkin, tambah Suga, pihaknya tetap menjaga social dan physical distancing baik itu dalam proses evakuasi maupun relokasi ke pengungsian sementara.

"Saya menyampaikan belasungkawa terdalam saya bagi mereka yang meninggal dunia akibat hujan lebat," kata Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga yang dikutip Antara dari Reuters.

Baca Juga: Ulah Nyentrik Pria Jepang untuk PDKT, Sampai Merusak Ribuan Ban Mobil!

Warga di Pulau Kyushu, Jepang, dievakuasi ke pengungsian sementara akibat banjir dan longsor yang terjadi sejak Sabtu (4/7/2020). [AFP]
Warga di Pulau Kyushu, Jepang, dievakuasi ke pengungsian sementara akibat banjir dan longsor yang terjadi sejak Sabtu (4/7/2020). [AFP]

"Pusat komando evakuasi juga berupaya mencegah penyebaran virus corona baru dengan mendistribusikan desinfektan dan meminta para pengungsi untuk menjaga jarak satu sama lain."

Banjir dan longsor yang melanda Kyushu saat ini tercatat sebagai bencana alam terburuk di Jepang sejak topan Hagibis yang menghantam Oktober tahun lalu. Ketika itu, terjangan topan Hagibis menewaskan sekitar 90 orang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI