"Prasasti geneng satu itu dari masa (Raja) Bameswara (Kerajaan) Kediri, dan prasasti geneng dua pada masa (Kerajaan) Majapahit. Ini dugaan awal terkait dengan periodesasi tersebut," lanjut Ichwan.
Ichwan belum bisa memastikan struktur candi yang ditemukan ini dulunya tempat peribadatan umat budha atau hindu. Menurutnya, hal itu perlu dikaji terlebih dahulu.
"Sementara Untuk menyelamatkan objek di cagar budaya, untuk mengetahui bentuknya (maka akan) dilakukan kegiatan ekskavasi atau penggalian penyelamatan untuk mengetahui," paparnya.
Kabid Sejarah Purbakala Disparbud Kabupaten Kediri, Yuli Marwantoko, menambahkan di sekitar lokasi penemuan struktur kaki candi juga ditemukan saluran air kuno yang menyerupai gua. Saluran air itu mengalir ke candi.
Baca Juga: Baru Sembuh dari Covid, Pasien Selonong Pulang ke Rumah Buat Geger Keluarga
"Kalau ini dugaan awal, masih belum pasti ya, bahwa itu (saluran air kuno) bisa aliran untuk candi sini. Candi ini kan untuk tempat peribadatan. Lha airnya ini adalah untuk menyucikan (bersuci) dulu, kan pakai air," urainya.
"Insyaallah akan diteliti lebih lanjut, karena tidak bisa terpisah. Kalau hanya ini (struktur kaki candi) yang diteliti terus sana (saluran air kuno) nggak, ya nanti bagaimana," tutupnya.
Kontributor : Usman Hadi