Tidak lama setelah sang rapper mengumumkan mencalonkan diri sebagai presiden, pendiri Tesla Elon Musk mendungkungnya: "Anda mendapat dukungan penuh dari saya."
Pekan lalu, West memposting sebuah foto bersama Elon Musk yang kemudian memunculkan pertanyaan apakah pertemuan itu merupakan pertemuan penting membahas kampanye West atau kunjungan biasa.
Ada juga kecurigaan bahwa postingan itu bisa menjadi aksi menciptakan publisitas untuk album barunya God Country.
Bisakah Kanye West benar-benar menjadi presiden?
Baca Juga: Penelitian: China Sudah Temukan Virus Mirip Covid-19 Sejak 7 Tahun Lalu
Menyadur ABC News, Senin (6/7/2020) pemilihan presiden AS jatuh pada 3 November 2020, sehingga tidak ada banyak waktu untuk mencantumkan namanya pada surat suara. Dia bisa mencalonkan diri sebagai kandidat independen, tetapi batas waktu untuk mendaftar telah berlalu di beberapa negara bagian, termasuk New Mexico dan North Carolina.
Untuk mencantumkan namanya di surat suara itu berarti West perlu mempekerjakan staf atau merekrut penggemar sebagai sukarelawan untuk mengumpulkan puluhan ribu tanda tangan di seluruh negara sebelum periode pendaftaran lainnya ditutup pada bulan Agustus dan September.
"Sulit melihat Kanye West melakukan operasi lapangan," kata James McCann, seorang ilmuwan politik di Universitas Purdue.
Menurut McCann, opsi lain bagi West adalah dengan mengamankan dukungan partai politik yang lebih kecil.
Ada juga pilihan untuk West menjadi apa yang dikenal sebagai kandidat write-in (tulis), dimana West meminta para pendukungnya untuk menulis namanya di surat suara ketika mereka memilih.
Baca Juga: Pacar Donald Trump Jr Positif Terinfeksi Virus Corona, Disebut Tanpa Gejala
Menurut Ballotpedia, sembilan negara bagian AS tidak mengizinkan kandidat write-in, tetapi delapan lainnya mengizinkan.