Anggota DPR Sebut Kalung Antivirus Corona Kayak Obat Gosok

Senin, 06 Juli 2020 | 14:10 WIB
Anggota DPR Sebut Kalung Antivirus Corona Kayak Obat Gosok
Pelaksana Harian Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay. [DPR RI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Pertanian (Kementan) dalam waktu dekat akan memproduksi kalung antivirus Corona. Rencananya Kementerian yang dipimpin Syahril Yasin Limpo tersebut bakal membuatnya secara massal pada Agustus 2020 mendatang.

Merespons hal tersebut, Anggota DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay mengaku telah mencoba kalung yang diklaim oleh Mentan Syahril bisa menjadi penangkal Virus Corona.

Saleh mengemukakan, ada dua bentuk yang diperkenalkan kepada pihaknya, yakni roll on dan balsem. Meski begitu, Saleh mengemukakan, jika produk garapan Kementan itu lebih cenderung seperti obat gosok.

"Modelnya seperti obat gosok. Kalau digosokkan ke leher atau kulit, rasanya sedikit panas. Baunya seperti minyak kayu putih," kata Saleh kepada Suara.com, Senin (6/7/2020).

Baca Juga: Takut Jadi Bahan Bullyan, Anggota DPR Minta Kalung Anti Corona Diuji Lagi

Bahkan, dia menyangsikan kekhasiatan kalung berbahan eucalyptus tersebut sebagai penawar virus dari Kota Wuhan, China.

"Setelah mencobanya, saya tidak tahu apakah itu efektif sebagai antivirus corona atau tidak. Yang saya tahu, banyak peneliti yang masih meragukan. Merekalah yang paling bisa memberikan justifikasi terhadap temuan-temuan seperti ini."

Dia sendiri menyampaikan kepada Kementan untuk kembali menguji kalung tersebut. Karena dikhawatirkan, jika kalung antivirus Corona tersebut tidak terbukti ampuh, bakal jadi bahan olok-olokan semata.

Saleh mengaku, sebenarnya menyambut baik temuan tersebut, apalagi jika ramuan yang dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementan telah diakui oleh banyak peneliti.

Namun sejak diumumkan beberapa hari yang lalu, kalung antivirus dengan bahan dasar tanaman eucalyptus itu justru malah mendapatkan banyak kritikan.

Baca Juga: Tuai Kontroversi, Kalung Antivirus Corona akan Diganti Nama

"Sebaliknya jika tidak benar, takutnya nanti kita diolok-olok orang. Makanya, sekali lagi, sebelum produksi massal, pastikan dan uji kembali. Libatkan sebanyak mungkin para ahli. Terutama mereka yang nyata-nyata masih meragukan," katanya.

Bahkan, ia mengetahui sejumlah peneliti dan lembaga penelitian pun masih meragukan hasil temuan Kementan tersebut. Karena itu, Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) tersebut memberi masukan kepada Kementan untuk kembali mendalami temuannya itu.

"Orang-orang belum yakin atas temuan itu. Jika banyak yang belum yakin, tentu belum tepat jika diproduksi massal," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI