Takut Jadi Bahan Bullyan, Anggota DPR Minta Kalung Anti Corona Diuji Lagi

Senin, 06 Juli 2020 | 13:57 WIB
Takut Jadi Bahan Bullyan, Anggota DPR Minta Kalung Anti Corona Diuji Lagi
Kalung antivirus corona (Dok Kementerian Pertanian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pelaksana Harian Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay meminta Kementerian Pertanian (Kementan) kembali menguji kalung antivirus Corona sebelum diproduksi massal pada Agustus 2020.

Dia khawatir, jika kalung antivirus Corona tersebut ternyata tidak terbukti ampuh dan malah jadi bahan olok-olokan semata.

Saleh mengaku, sebenarnya menyambut baik temuan tersebut, apalagi jika ramuan yang dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementan telah diakui oleh banyak peneliti. Namun sejak diumumkan beberapa hari yang lalu, kalung antivirus dengan bahan dasar tanaman eucalyptus itu justru malah mendapatkan banyak kritikan.

"Sebaliknya jika tidak benar, takutnya nanti kita diolok-olok orang. Makanya, sekali lagi, sebelum produksi massal, pastikan dan uji kembali. Libatkan sebanyak mungkin para ahli. Terutama mereka yang nyata-nyata masih meragukan," kata Saleh kepada Suara.com, Senin (6/7/2020).

Baca Juga: Tuai Kontroversi, Kalung Antivirus Corona akan Diganti Nama

Bahkan, ia mengetahui sejumlah peneliti dan lembaga penelitian pun masih meragukan hasil temuan Kementan tersebut. Karena itu, Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) tersebut memberi masukan kepada Kementan untuk kembali mendalami temuannya itu.

"Orang-orang belum yakin atas temuan itu. Jika banyak yang belum yakin, tentu belum tepat jika diproduksi massal," ujarnya.

Dia bahkan sempat mencoba contoh kalung antivirus Corona tersebut. Ada dua bentuk yakni roll on dan balsem. Produknya itu lebih cenderung seperti obat gosok.

"Modelnya seperti obat gosok. Kalau digosokkan ke leher atau kulit, rasanya sedikit panas. Baunya seperti minyak kayu putih," tuturnya.

"Setelah mencobanya, saya tidak tahu apakah itu efektif sebagai antivirus corona atau tidak. Yang saya tahu, banyak peneliti yang masih meragukan. Merekalah yang paling bisa memberikan justifikasi terhadap temuan-temuan seperti ini."

Baca Juga: Tuai Kontroversi, Kementan Gandeng Swasta Produksi Kalung Antivirus Corona

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI