Suara.com - Menteri Sekretaris Negara Pratikno buka suara terkait video Presiden Joko Widodo yang marah-marah dan ancaman reshuffle kepada para menterinya saat sidang kabinet pada 18 Juni 2020 lalu.
Menurutnya, alasan Jokowi meluapkan kemarahan itu karena para menteri sejak Februari lalu sudah diperingatkan kepala negara untuk menyelesaikan permasalahan kesehatan dan dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19.
"Bapak Presiden sejak Februari fokus bagaimana permasalahan kesehatan bisa diselesaikan dengan cepat dan permasalahan ekonomi bisa dimitigasi agar tidak berdampak signifikan. Itu menjadi concern beliau sejak awal," ujar Pratikno melalui siaran Youtube Sekretariat Presiden, Senin (6/7/2020).
Jokowi kata Pratikno juga mengingatkan bahwa pandemi Covid-19 harus menjadi momentum fundamental reform. Karenanya ia meminta jajarannya untuk bekerja keras menyelesaikan permasalahan kesehatan dan ekonomi akibat Covid-19.
Baca Juga: Takut BPK, Banyak Menteri Takut Cairkan Dana COVID-19 Sampai Jokowi Marah
"Bahkan beliau sangat menyadari pandemi ini jangan semata-mata harus kita selesaikan masalahnya tetapi juga sebagai momentum fundamental reform, beliau mengatakan jangan sia-sia kan krisis, jangan sia-siakan masalah besar ini, justru sebagai momentum. Karena itu Presiden terus mendorong semua institusi terutama sekali kabinet untuk bekerja keras," kata dia.
Pratikno menilai permasalahan yang terjadi karena kantor yang tidak optimal saat masa transisi awal Covid-19. Sehingga kata dia, Jokowi menginginkan jajarannya di lembaga pemerintahan maupun kabinet untuk dapat bekerja lebih maksimal.
"Memang karena permasalahan karena kantor yang sempat tidak sepenuhnya optimal saat transisi awal, jadi pak presiden merasa bahwa mestinya lembaga-lembaga pemerintahan terutama sekali kabinet bisa lebih bekerja maksimal dengan kinerja lebih baik," ucapnya.
Teguran keras Jokowi kata Pratikno terkait persoalan ekonomi yang harus diselesaikan terutama permasalahan program bantuan sosial hingga ke pelosok, mempercepat daya beli masyarakat dan penyerapan anggaran untuk menangani Covid-19.
"Itulah mengapa beliau (Jokowi) menyampaikan teguran keras kepada kita semua, kepada kami agar mempercepat kinerjanya terutama sekali antara lain persoalan ekonomi segera diselesaikan bansos harus segera sampai kepada masyarakat di seluruh pelosok, program-program pemerintah yang membantu belanja, meningkatkan daya beli masyarakat segera dipercepat, program pemerintah dipercepat, serapan anggaran harus ditingkatkan. Itulah beliau memberi teguran keras pada sidang kabinet paripurna," katanya.
Baca Juga: Survei IPO; Susi Pudjiastuti Hingga Rizal Ramli Diminta Comeback ke Kabinet