Suara.com - Kalung antivirus corona yang akan diproduksi oleh Kementerian Pertanian (Kementan) menuai polemik. Menyikapi hal ini, mantan Sekretaris BUMN Muhammad Said Didu dan pengamat politik Rocky Gerung justru membuat candaan.
Mereka berkelar soal pisang anti corona dalam sebuah video yang diunggah ke akun Twitter @msaid_didu pada Minggu (5/7/2020).
"Pisang anti Corono hasil temuan Rocky Gerung," cuit Said Didu, dikutip Suara.com, Senin (6/7/2020).
Dalam video berdurasi 28 detik ini, terlihat sebuah tandan pisang menggantung di hadapan Said Didu dan Rocky.
Baca Juga: Tak Setuju Kalung Eukaliptus Disebut Antivirus Corona, Pakar: Butuh Riset
"Setelah diteliti oleh bung Rocky Gerung, sekarang kita ketemu pisang anti COVID," ucap Said Didu di video itu.
Lalu Rocky datang dan berkata, "Iya, ini bisa langsung dikalungin, ini kalungnya". Ia menunjuk ring basket yang jadi tempat mengantung tandan pisang.
Said Didu pun tertawa mendengar candaan Rocky. Ia kemudian mencoba pisang yang kulitnya berwarna kuning itu.
"Ya coba makan," kata Said Didu.
"Simsalabim," ucap Rocky saat Said Didu mulai makan pisang.
Baca Juga: Kementan: Kalung Antivirus Corona Bukan Obat Tapi Ekstrak
Setelah mengunyah pisang tersebut, Said Didu berteriak sambil tertawa, "Aman!"
Pada akhir video, kedua pria yang kerap melontarkan kritik pedas kepada pemerintah ini tertawa terbahak-bahak.
Video candaan Said Didu dan Rocky ini telah disaksikan lebih dari 77 ribu kali hingga Senin pagi. Unggahan tersebut memperoleh sekitar 1.900 retweet dan 7.200 like.
Video selengkapnya dapat disaksikan di sini.
Sejumlah warganet bahkan menambahkan candaan setelah menyaksikan video Said Didu dan Rocky Gerung ini.
"Melon anti Covid19. Meningkatkan Imun. Taklukkan Corona,"tulis @GusE***.
"Saya juga nemu pak..pisang merah langka... Pisang anti corona," kata @say_***.
"Sekalian pake kalung Sage of the Six Paths dijamin anti Coronce," ucap @calvin***.
Sebelumnya, Said Didu mempertanyakan kredibilitas para peneliti di Kementan yang berniat memproduksi kalung antivirus corona dalam jumlah besar.
Ia bahkan menyebut rencana tersebut adalah dosa besar lantaran dasar ilmiah pembuatannya belum kuat.
"Saya berharap peneliti di @kementan janganlah berbuat sesuatu tanpa dasar ilmiah yang kuat, dosanya besar," kata @msaid_didu via Twitter.
Selain itu, Said Didu juga mengaku bingung dengan wacana tersebut. Pasalnya, ia tak paham dengan dasar ilmiah yang digunakan oleh pihak Kementan sehingga berencana untuk memproduksi kalung tersebut secara massal.
"Saya sangat bingung bagaimana logika dan dasar ilmiah kalung anti virus tersebut," katanya.
Sementara itu Kementan mengklaim kalung antivirus corona bisa membunuh virus hingga 80 persen. Kalung yang terbuat dari bahan dasar kayu putih (eucalyptus) ini dinyatakan siap dan akan diproduksi massal pada Agustus 2020 nanti.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementan, Fadjry Djufry mengungkapkan bahwa kalung antivirus corona ini telah diuji secara klinis dan efektif dalam membunuh virus, seperti virus corona yang menyebabkan Covid-19.
"Eucalyptus sp yang kita uji bisa membunuh 80-100 persen virus, mulai dari avian influenza hingga virus corona," kata Fadjry kepada Suara.com, Minggu (5/7/2020).