Suara.com - Insiden kapal nelayan tenggelam terjadi di perairan Pukuafu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur pada Minggu (5/7/2020) siang. Akibatnya, 7 orang nelayan dinyatakan hilang, sementara 19 lainnya selamat.
Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Kupang melanjutkan pencarian terhadap tujuh orang penumpang dan nelayan kapal Kasih 25 yang hilang setelah tenggelam di perairan Pukuafu.
"Usai kita mengisi bahan makanan dan kebutuhan kapal, tim akan kembali ke lokasi untuk melakukan pencarian terhadap tujuh orang yang hilang tersebut," kata Kepala Kantor SAR Kupang Emi Frizer kepada wartawan di Kupang, sebagaimana dilansir Antara, Minggu malam di Pelabuhan Tenau Kupang, NTT.
Emi menyampaikan rencana pencarian lanjutan terhadap tujuh korban kapal tenggelam di wilayah perairan tersebut yang merupakan kapal ikan.
Baca Juga: Hilang di Laut, Nelayan Tuban Ditemukan Tewas Tersangkut Jaring Ikan
Ia mengatakan, saat ini ada sekitar lima perahu nelayan yang turut membantu pencarian di lokasi, disertai RIB dari Basarnas dan juga kapal patroli milik Polisi Perairan.
Lebih lanjut, bahwa pencarian terhadap para korban kapal yang tenggelam itu sudah dilakukan sejak Minggu (5/7) siang saat pihaknya menerima informasi adanya kapal yang tenggelam.
Pihaknya sempat menemukan jasad dua anak pria dan wanita yang tenggelam akibat terperangkap di dalam kapal tersebut.
'Keduanya terperangkap karena kaki mereka terlilit oleh tali kapal, sehingga sulit melepaskan diri," kata dia.
Pihaknya bersyukur karena dari 28 warga yang ada di atas kapal itu, 19 orang berhasil selamat. Hal ini juga berkat bantuan dari sejumlah kapal yang sempat melintas di lokasi tenggelamnya kapal itu.
Baca Juga: Kapal Tenggelam di Perairan Nias Selatan, 9 Nelayan Hilang
Pihaknya bersama tim gabungan akan berusaha keras untuk mencari tujuh orang yang belum ditemukan itu. Mengingat perairan Pukuafu adalah perairan yang dilintasi arus yang kuat.