Para Pakar Bersatu Mendesak WHO Perbarui Pedoman Pencegahan Covid-19

Minggu, 05 Juli 2020 | 20:37 WIB
Para Pakar Bersatu Mendesak WHO Perbarui Pedoman Pencegahan Covid-19
Logo Organisasi Kesehatan Dunia, WHO. [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lebih dari 200 ilmuwan dari seluruh dunia mengirim surat terbuka kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk memperbarui pedoman pencegahan Covid-19.

Permintaan itu didasari dari temuan terbaru di mana para ilmuwan yang berasal dari 32 negara itu meyakini virus Corona bisa menyebar lewat udara.

Patogen bernama ilmiah Sars-CoV-2 itu dikatakan bisa menular lewat partikel mikroskopis (aerosol) yang melayang di udara dan menyebar hingga beberapa meter.

Para pakar menuduh badan yang berada di bawah naungan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) itu telah gagal mengeluarkan peringatan yang tepat terkait risiko penularan Covid-19.

Baca Juga: Kulon Progo Tambah 1 Pasien Positif COVID-19, Diduga Tertular di Semarang

Sebelumnya, WHO menyebut setidaknya hanya ada dua jenis penularan virus Corona yakni menghirup tetesan droplet dari pasien Covid-19 di sekitar Anda.

Adapun satu jenis penularan lainnya yakni menyentuh permukaan yang telah terkontaminasi dibarengi dengan sentuhan ke bagian mata, hidung dan mulut.

239 peneliti yang menandatangani petisi itu berpendapat bahwa pedoman WHO mengabaikan bukti yang berkembang di mana penularan jenis ketiga memainkan peran penting dalam infeksi Covid-19.

Jenis infeksi ketiga di mana Covid-19 menyebar lewat udara ini disebut ilmuwan sebagai penyebaran super, termasuk kasus infeksi pengunjung di sebuah restoran di Cina meski sudah duduk di meja terpisah.

Petugas menyiapkan liang lahat untuk jenazah kasus COVID-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Keputih, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (16/5). [ANTARA FOTO/Zabur Karuru]
Petugas menyiapkan liang lahat untuk jenazah kasus COVID-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Keputih, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (16/5). [ANTARA FOTO/Zabur Karuru]

"Kami 100 persen yakin tentang ini," kata Lidia Morawska, seorang profesor ilmu atmosfer dan teknik lingkungan di Queensland University of Technology di Brisbane dikutip The New Daily, Minggu (5/7/2020).

Baca Juga: Terjatuh saat Latihan Silat, ABG di Gatak Sukoharjo Meninggal Dunia

Desakan dari para ilmuan itu muncul setelah WHO melaprokan rekor peningkatan infeksi virus Corona mencapai 212.326 dalam 24 jam. Peningkatan terbesar berasal dari Amerika Serikat, Brasil, dan India.

Lidia Morawska menyebut surat terbuka itu akan disusul dengan penerbitan jurnal ilmiah yang diharapkan bisa dipublikasikan pekan depan.

Para pejabat WHO sebelumnya telah mengakui bahwa virus dapat ditularkan melalui aerosol.

Namun mereka mengatakan itu hanya terjadi selama prosedur medis seperti intubasi yang dapat memuntahkan partikel mikroskopis dalam jumlah besar.

Dr Benedetta Allegranzi, seorang ahli WHO terkemuka dalam pencegahan dan pengendalian infeksi, menanggapi surat terbuka itu dengan menyebut bukti dari para ilmuan baru sebatas percobaan laboratorium, belum sampai ke medan sesungguhnya.

“Kami menghargai dan menghormati pendapat dan kontribusi mereka dalam debat ini,” tulis Dr Allegranzi.

Menyadur Worldometers.info, kasus infeksi virus Corona secara keseluruhan telah melampaui angka 11 juta, di mana jumlah kematian mencapai 534.164 jiwa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI