Suara.com - Mantan Sekretaris BUMN Muhammad Said Didu ikut angkat bicara soal polemik kalung antivirus corona yang akan diproduksi oleh Kementerian Pertanian (Kementan).
Melalui akun Twitter-nya @msaid_didu, sosok yang sempat berselisih dengan Menko Luhut Binsar Pandjaitan itu mempertanyakan kredibilitas para peneliti di Kementan yang berniat memproduksi kalung tersebut dalam jumlah besar.
Ia bahkan menyebut rencana tersebut adalah dosa besar lantaran dasar ilmiah pembuatannya belum kuat.
"Saya berharap peneliti di @kementan janganlah berbuat sesuatu tanpa dasar ilmiah yang kuat, dosanya besar," kata @msaid_didu via Twitter.
Baca Juga: Banyak Manfaat, Ketahui Beragam Bentuk Penggunaan Eucalyptus
Selain itu, Said Didu juga mengaku bingung dengan wacana tersebut. Pasalnya, ia tak paham dengan dasar ilmiah yang digunakan oleh pihak Kementan sehingga berencana untuk memproduksi kalung tersebut secara massal.
"Saya sangat bingung bagaimana logika dan dasar ilmiah kalung anti virus tersebut," katanya.
Said Didu bukan satu-satunya tokoh publik yang menentang kebijakan pembuatan kalung antivirus corona oleh Kementan. Selain dirinya, deretan figur publik seperti Ketua PCI Nahdlatul Ulama Amerika Serikat Akhmad Sahal dan penyanyi Sherina Munaf juga memprotes rencana pembuatan kalung tersebut.
"Kalung antivirus corona ini bentuk kegobl*kan hakiki. Kok mau diproduksi massal. Pakai uang negara lagi. Pak @jokowi, tolong ini jangan dibolehkan," kata @sahal_as via Twitter.
"Saya salah. Covid-19 adalah penyakitnya, yang disebabkan oleh Virusnya: SARS-CoV-2. Tapi untuk memperjelas, tetap bukan nyamuk. Ditunggu jurnal ilmiah kalung eucalyptus VS Covid-19 nya. Saya terima kalau saya blunder. Semoga nyawa tidak melayang karena takhayul yang diilmiahkan," tulis Sherina via akun Twitter-nya @sherinasinna.
Baca Juga: Kementan Bikin Kalung Antivirus, Sherina Munaf: Takhayul yang Diilmiahkan