PA 212 Ingin Ulama Dijaga Ketat, Takut Disiram Air Keras Kayak Novel

Minggu, 05 Juli 2020 | 18:30 WIB
PA 212 Ingin Ulama Dijaga Ketat, Takut Disiram Air Keras Kayak Novel
Sejumlah massa dari berbagai elemen organisasi kemasyarakatan Islam menggelar 'Apel Siaga Ganyang Komunis' di Lapangan Ahmad Yani, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Minggu (5/7). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Persatuan Alumni (PA) 212 meminta para ulama dijaga ketat. Penjagaan ini dilakukan massa PA 212 bersama sejumlah Organisasi Masyarakat seperti Front Pembela Islam (FPI), Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, hingga Kebangkitan Jawara dan Pengacara (Bang Japar).

Mereka menggelar upacara apel siaga Ganyang Komunis Minggu (5/7/2020) siang. Ketua PA 212 Slamet Maarif mengatakan nantinya peserta apel ini akan menjaga para ulama. Mereka tak ingin para ulama mengalami nasib sama seperti penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Novel Baswedan disiram air keras hingga matanya buta.

Diketahui Novel Baswedan mengalami kekerasan berupa penyiraman air keras hingga salah satu matanya mengalami gangguang pengelihatan.

Kasusnya menuai kontroversi karena setelah tiga tahun tersangka tertangkap, ternyata hanya dituntut satu tahun penjara.

Baca Juga: Takut Komunis Hidup Lagi, PA 212 Minta Inisiator RUU HIP Ditangkap!

"Mereka pertama akan menjaga ulama-ulama. Supaya tidak terjadi apa yang terjadi terhadap Novel Baswedan," ujar Slamet di Lapangan Ahmad Yani, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Minggu (5/7/2020).

Slamet mengatakan para penjaga ulama ini siap berjihad atau pertaruhkan nyawa jika ulama diserang oleh oknum tak dikenal seperti yang dialami Novel. Karena itu lewat apel ini, ia ingin para penjaga agar bersiap.

"Kita tidak ingin ulama kita mengalami hal yang sama. Oleh karenanya laskar akan menjaga mereka," jelasnya.

Selain Novel, Slamet juga menyinggung nasib korban Gerakan 30 September (G30S). Ia mengaitkan RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) bisa membangkitkan komunis.

Karena itu ia tak ingin para ulama menjadi korban jika ada kejadian seperti itu nantinya.

Baca Juga: Suasana Apel Siaga Ganyang Komunis di Lapangan Ahmad Yani Jakarta Selatan

"Kita enggak menginginkan ulama kita mengalami nasib yang sama. Kepada para pendiri bangsa yang dulu korban G30SPKI kita tidak ingin, pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI