Pertama Kali, Arab Saudi Tunjuk Seorang Perempuan Menjadi Rektor

Minggu, 05 Juli 2020 | 16:21 WIB
Pertama Kali, Arab Saudi Tunjuk Seorang Perempuan Menjadi Rektor
Profesor Lilac Al Safa, rektor perempuan pertama di Arab Saudi.[Likedin/Prof. Lilac ALSafadi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Arab Saudi menunjuk seorang profesor perempuan sebagai rektor di salah satu universitas untuk pertama kalinya.

Menyadur Gulf News, Minggu (5/7/2020), Profesor Lilac Al Safa ditunjuk Arab Saudi sebagai rektor di Electronic University, sekaligus menjadi wanita pertama yang memimpin universitas dengan siswa yang terdiri dari laki-laki dan perempuan di Kerajaan Arab Saudi.

Prof Lilac adalah satu di antara lima akademisi yang disebut sebagai presiden baru universitas Arab Saudi setelah mendapat persetujuan kerajaan.

Prof Lilac merupakan lulusan Universitas Wollongong di Australia, mengambil jurusan teknik perangkat lunak dan meraih gelar MSC dan doktor dalam ilmu komputer.

Baca Juga: Janda Muda Diperkosa 7 Pria Semalam Suntuk, Kabur Telanjang Bulat

Perjalanan karier Prof Lilac dimulai sebagai seorang staf pengajar di Universitas King Saud, kemudian bekerja sebagai chief executive officer selama lebih dari 20 tahun dalam pengembangan bisnis, konsultasi komersial, kepemimpinan strategis dan manajemen proyek.

Dia juga merupakan manajer teknologi inkubator wanita dan bertanggung jawab untuk mengembangkan pusat kewirausahaan di departemen wanita dan ilmu kedokteran.

Dia juga menjabat sebagai penasihat gubernur Otoritas Umum Saudi untuk Usaha Kecil dan Menengah dan konsultan untuk perencanaan, kualitas dan pengembangan di Saudi Electronic University.

Prof Lilac juga telah mempresentasikan lebih dari 50 makalah penelitian untuk seminar dan publikasi di bidang-bidang seperti e-commerce dan kecerdasan buatan. Awal tahun ini, ia bekerja sebagai wakil presiden dan pejabat teknologi nasional di Microsoft.

Beberapa tahun terakhir, Arab Saudi telah membuat serangkaian reformasi sosial dan ekonomi yang cukup dramatis, terutama bagi perempuan.

Baca Juga: Standar Kerja Welas Asih, Peran Perempuan dalam Tatanan Baru di Masyarakat

Pada 2018, memberi izin kepada wanita untuk mengendarai mobil, setelah dilarang selama puluhan tahun. Agustus lalu, perempuan Saudi diizinkan bepergian tanpa persetujuan penjaga laki-laki dan mengajukan paspor.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI