Suara.com - Menteri Kesehatan Australia, Jenny Mikakos mengatakan lebih dari 10 ribu warga Melbourne menolak melakukan tes Covid-19 karena percaya dengan teori konspirasi.
Menyadur Telegraph pada Minggu (05/07/2020) pejabat kesehatan di negara bagian selatan Victoria memohon kepada masyarakat untuk menjalani tes Covid-19 dan mengabaikan penyebaran informasi online yang meresahkan.
"Namun mengecewakan, kami memiliki lebih dari 10 ribu orang yang menolak untuk dites," kata Menteri Kesehatan Jenny Mikakos.
"Laporan yang saya terima menyebut beberapa orang percaya teori konspirasi virus corona dan virus itu tidak akan berdampak pada mereka," ujarnya sembari menyebut hal ini sebagai peristiwa yang memprihatinkan.
Baca Juga: Kenapa Orang Bisa Percaya Teori Konspirasi? Ini Kata Pakar Psikologi Jerman
"Hal yang ingin saya tekankan di sini, Covid-19 adalah virus yang sangat menular. Virus ini dapat menyebar melalui keluarga Anda dengan sangat cepat."
Sepanjang pandemi, informsi palsu menyebar dengan cepat secara online di seluruh dunia. WHO menyebut ini sebagai infodemik dan mereka mengatakan hal ini sama bahayanya dengan krisis kesehatan.
Salah satu 'penganut' teori konspirasi terkemuka Australia dengan 250 ribu pengikut di Instagram membuat klaim palsu tentang alat tes yang terkontaminasi dan menyangkal pandemi itu ada.
Australia kini sedang berperang dengan virus corona dan teori konspirasi yang memperburuk situasi. Negara ini mencatat lebih dari 8 ribu kasus corona dan lebih dari 100 kematian dalam populasi 25 juta jiwa.
Dua minggu terakhir muncul sekitar 700 kasus dengan puluhan kasus baru setiap hari setelah jeda panjang pasca pelonggaran karantina.
Baca Juga: Terungkap Hubungan Tingkat Kepercayaan pada Teori Konspirasi Covid-19