Suara.com - Ratusan massa peserta Apel Siaga PA 212 di Medan, Sumatera Utara, membakar poster bergambar babi bermoncong putih dan palu arit yang identik dengan lambang partai komunis (PKI). Aksi itu merupakan bagian dari demo menolak Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila atau RUU HIP.
Sebelum membakar spanduk, massa juga membakar replika bendera PKI sebagai simbol penolakan terhadap RUU HIP.
"Kita bakar-bakar. Kali ini kita membakar lambang partai yang telah jelas-jelas ingin menggeser Pancasila," teriak orator dari atas mobil truk bak terbuka, Minggu (5/7/2020).
Usai membakar gambar partai terlarang di Indonesia itu, massa kemudian membakar sebuah spanduk bergambar seekor babi bermoncong putih yang dikelilingi lambang palu arit.
Baca Juga: Panglima FPI: Apel Siaga Ganyang Komunis akan Diikuti Ribuan Orang
Dalam orasinya, tokoh Persatuan Alumni atau PA 212 Sumatera Utara, ustaz Heriansyah mengatakan, paham komunis dengan PKI-nya telah menorehkan berbagai sejarah kelam di Indonesia. Termasuk menyingkirkan partai Masyumi yang menjadi representasi ulama.
"Saat ini anak-anak PKI itu sudah berafiliasi ke partai PKI Perjuangan. Bahkan ada yang menulis buku 'Aku Bangga Jadi Anak PKI'," ucap Heriansyah di hadapan massa aksi.
Menurutnya, bahkan dalam partai yang dimaksudkannya itu, anak-anak dari kader PKI tersebut ada yang menjadi legislator. Sehingga RUU HIP dinilainya sebagai sebuah agenda terselubung.
"Cuman, PKI Perjuangan itu gambarnya masih gambar binatang. Mereka belum puas, dan hasratnya belum terpenuhi, mereka menginginkan partai mereka itu bukan gambar binatang, tapi palu dan arit," katanya menegaskan.
Aksi apel siaga PA 212 yang digelar di seputaran Lapangan Merdeka Medan tersebut berlangsung sejak pukul 10.00 WIB hingga Minggu siang.
Baca Juga: PA 212 Aksi Lagi Hari Ini, Polisi: Jika Bakar-bakaran Pasti Kami Tangkap!
Masa membubarkan diri setelah laporan atas penolakan terhadap RUU HIP diterima langsung Kapolrestabes Medan Komisaris Besar Polisi Riko Sunarko di lokasi aksi.