Hujan Deras Semalaman, Jepang Dikepung Banjir dan Tanah Longsor

Minggu, 05 Juli 2020 | 12:21 WIB
Hujan Deras Semalaman, Jepang Dikepung Banjir dan Tanah Longsor
Ilustrasi banjir [shuterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Banjir parah dan tanah longsor terjadi pada hari Sabtu di Kyushu, Jepang. Menyadur DW pada Minggu (05/07/2020), setidaknya belasan orang dilaporkan menghilang dan puluhan ribu warga lainnya mengungsi.

Kantor berita Jepang, NHK melaporkan hujan deras yang mengakibatkan banjir dan longsor seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya. Akibatnya warga tak siap menghadapi bencana alam.

Menurut Gubernur Kumamoto Ikuo Kabashima, hujan semalaman awalnya hanya menggenangi sebagian Kumamoto, di pulau Kyushu dengan perkiraan 100 milimeter (4 inci) per jam.

Belasan orang dilaporkan hilang dan puluhan lainnya terdampar di atap rumah menunggu untuk diselamatkan dengan helikopter, kata para pejabat.

Baca Juga: 3 Artis Ini Punya Restoran Jepang, Milik Ayu Dewi Mewah Abis!

Ada sekitar 60 lansia di panti jompo tepi sungai Senjuen yang turut jadi korban. 14 orang  dilaporkan hilang ketika banjir dan lumpur mengalir masuk ke dalam panti jompo.

Ilustrasi Banjir. (Pixabay.com/Hermann)
Ilustrasi Banjir. (Pixabay.com/Hermann)

Salah satu warga yang kini tinggal di tempat penampungan di kota Yatsushiro di Kumamoto barat mengaku kaget atas bencana alam yang belum pernah terjadi sebelumnya.

"Saya mencium bau lumpur dan seluruh area bergetar dengan air sungai. Saya belum pernah mengalami hal seperti ini," ujarnya.

Di distrik Tsunagimachi, dua dari tiga korban yang terkubur  longsor berhasil ditarik keluar dalam kondisi kritis, kata pejabat manajemen krisis prefektur Kumamoto, Takafumi Kobori.

Hingga kini, pemerintah belum mengeluarkan pengumuman resmi terkait angka kematian. Mereka hanya memerintahkan 200 ribu warga Kyushu untuk agar segera meninggalkan rumah.

Baca Juga: Mobil Bekas Merek Jepang Masih Laris di Tengah Pandemi COVID-19

Ilustrasi banjir. (Shutterstock)

Sementara itu, sekitar 76.500 orang di prefektur Kumamoto dan Kagoshima mengungsi ketika banjir memutuskan aliran listrik dan komunikasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI