Kata dia, tidak hanya mengancam ingin menembak, bahkan Akbar juga mengaku sebagai polisi.
"Jadi intinya, tidak ada kata damai untuk pelaku pemukulan driver ojol Pekanbaru. Harga mati untuk kasus ini hingga persidangan. Dia mengaku ingin menembak pelaku, juga mengaku polisi," kata Andi.
Terkait hal tersebut, Kapolresta Kombes Nandang memastikan, pelaku tidak memiliki senjata api (senpi), dan bukan polisi.
"Oh tidak ada, dia memang sempat mengeluarkan kata-kata, "akan saya tembak kamu", tapi itu hanya sekedar kata-kata atau ucapan dari pelaku," ujar Nandang.
Baca Juga: Kronologi Ojol Ditendang Pengemudi Mobil di Riau Gara-gara Masalah Klakson
Dihadapan massa, Kapolresta mengatakan akan mengusut tuntas kasus tersebut.
"Sekarang kita periksa dan pendalaman terhadap pelaku penganiayaan driver ojol di Kota Pekanbaru," ungkapnya.
Saat ditanyakan, penyebab kekerasan tersebut, menurutnya hanya masalah sepele di jalanan.
"Jadi pelaku ini membawa kendaraan keluar dari gang, tiba-tiba melintas seorang ojek online. Pelaku merasa mobilnya kena. Hanya itu saja sekarang masih dalam pemeriksaan," ungkapnya.
Tak hanya menuntut proses hukum, aksi solidaritas driver ojol ini juga meminta polisi lakukan tes urine terhadap pelaku berumur 25 tahun ini.
Baca Juga: Viral Pernikahan Pria di Lombok, Beri Mahar Sandal Jepit dan Segelas Air
"Akan kita lakukan tes urine, kita akan lakukan, nanti akan kita ungkap pembuktiannya (pengguna narkoba)," imbuh Kapolresta.