Suara.com - Rektor Universitas Ibnu Chaldun Musni Umar menilai putra politikus PAN, Amien Rais yakni Mumtaz Rais belum layak menduduki jabaran menteri.
Pernyataan ini menyusul kabar yang mengatakan bahwa PAN menyodorkan Mumtaz menjadi calon menteri usai mundur dari pencalonan Pilkada Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Mengenai isu tersebut, Musni memberikan kritik pedas melalui cuitan yang diunggah di akun Twitter pribadinya, @musniumar, Sabtu (4/7/2020).
Ia mengaku khawatir apabila Mumtaz benar-benar diangkat menjadi menteri Kabinet Indonesia Maju selepas Presiden Jokowi membuka opsi reshuffle dalam sidang kabinet yang digelar 18 Juni 2020 silam.
Baca Juga: Tanggapi Jokowi Marah di Sidang Kabinet, Amien Rais Ingin Ketawa
Sebab, Musni mengklaim keputusan tersebut berpotensi menghancurkan negara.
"Mumtaz Rais, belum layak jadi Menteri. Kalau Presiden Jokowi pilih dia, makin hancur negara," tulis Musni Umar seperti dikutip Suara.com.
Maka dari itu, ia menyarankan agar Jokowi memilih orang yang kompeten dan memihak kepada rakyat jika ingin melakukan reshuffle kabinet.
"Sebaiknya dibentuk zaken kabinet yang diisi para ahli yang memihak kepada kepentingan seluruh rakyat Indonesia," imbuh Musni.
Sebelumnya, kritik terkait pencalonan Mumtaz menjadi menteri juga disampaikan oleh politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Muannas Alaidid dan Dedek Prayudi.
Baca Juga: Protes Iuran BPJS Naik, Rektor UIC: Bayar Mahal atau Murah Sama-sama Antre
Muannas beranggapan, rencana pengajuan Mumtaz Rais oleh PAN untuk masuk kabinet menteri merupakan aksi barisan sakit hati.
"Bukti sebagian besar orang hari ini sakit hati karena tidak lagi kebagian kekuasaan," demikian pernyataan tertulis dari Muannas Alaidid yang dikutip, Jumat (3/7/6/2020).
Sementara Dedek menilai bahwa rencana PAN mengajukan nama Mumtaz Rais sebagai calon menteri di kabinet pemerintahan Presiden Jokowi adalah sebuah aksi yang kontras dengan sikap Amien Rais selama ini kepada pemerintah.
Mantan juru bicara PSI ini pun mengungkit istilah-istilah yang kerap dilontarkan Amien Rais untuk mengkritik pemerintahan Jokowi.
"Apa kabar partai Allah vs partai setan, perang badar, armageddon dan segala macam istilah perlawanan umat? Gonggongan menyalak-nyalak itu kini menjelma menjadi kaing-kaing memelas, meminta jabatan?," tulis Dedek melalui akun Twitter @uki23.